Polisi Rusia Gerebek Forum Oposisi dan Tangkap 200 Orang, Dituduh Langgar Aturan Covid-19
Kompas dunia | 14 Maret 2021, 00:26 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Sebuah forum yang dilakukan oleh pihak oposisi Pemerintah Rusia di sebuah hotel di Moskow digerebek oleh kepolisian.
Pertemuan yang dilakukan pihak simpatisan oposisi tersebut terjadi, Sabtu (13/3/2021) waktu setempat.
Ketika forum oposisi baru dimulai, pihak kepolisian langsung masuk ruangan dan melakukan penggerebekan.
Baca Juga: Wanita Indonesia Dibunuh Tetangganya di Malaysia, Alasannya Demi Tutupi Hutang Rp17 Juta
Mereka pun memerintahkan penangkapan bagi semua peserta forum yang dihadiri sekitar 200 orang, termasuk sejumlah tokoh oposisi.
Seperti dikutip dari BBC, pihak kepolisian menegaskan penggerebekan dan penangkapan itu disebabkan karena pelanggaran aturan Covid-19.
Selain itu, mereka juga menuduh forum tersebut diselenggarakan oleh pihak yang tak diinginkan.
Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Desak Pasukan Asing dan Tentara Bayaran Untuk Hengkang dari Libya
Forum itu diselenggarakan oleh Open Rusia, yang digagal Mikhail Khodorkovsky, mantan oligarki Rusia yang juga penentang Putin.
Khodorkovsky sebelumnya sempat dipenjara selama 10 tahun, atas sebuah tuduhan yang dianggap pengacaranya sebagai rekayasa.
Dia kemudian diampuni Putin dan pihak ke luar Rusia dan kini tinggal di Inggris.
Baca Juga: Sri Lanka Larang Burka dan Tutup 1.000 Sekolah Islam Yang Tidak Ikut Kebijakan Pendidikan Nasional
Open Rusia dituduh oleh pihak berwenang melanggar hukum Rusia yang melarang kelompok asing berpolitik dan termasuk di antara beberapa organisasi yang digambar sebagai pihak tak diinginkan.
Namun salah satu tokoh oposisi dalam forum itu, Andrei Pivovarov mengatakan pertemuan tersebut diorganisir oleh kelompok United Democrats.
Baca Juga: Fakta Baru Lubang Kematian Berusia 6.200 Tahun, Pembantaian 41 Orang Termasuk Anak-anak
Dia pun mengatakan penggeberekan itu sebagai usaha intimidasi dari pihak Rusia.
Para peserta yang ditangkap akan diberikan sanksi denda, dan akan menghabiskan sedikit waktu dalam tahanan polisi.
Insiden itu sendiri terjadi ketika pihak berwenang terus berusaha menekan dan membatasi aktivitas oposisi saat pemilu kian dekat.
Baca Juga: Mongolia Terima Gelombang Pertama Vaksin Covid-19 Melalui Program COVAX
Sebelumnya, pada bulan lalu tokoh oposisi Rusia dan seorang pngkritik Presiden Vladimir Putin yang terkemuka, Alexei Navalny dipenjara.
Dia dituduh melanggar ketentuan hukuman penjara yang ditangguhkan saat memulihkan diri dari keracunan zat beracun di Jerman.
Navalny sendiri menuduh pihak Pemerintah Rusia yang mencoba membunuhnya dengan racun Novichok.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV