Kunjungan PM Israel ke Uni Emirat Arab Dibatalkan Karena Konflik dengan Yordania
Kompas dunia | 12 Maret 2021, 06:55 WIBYERUSALEM, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membatalkan kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA), yang sebelumnya dijadwalkan pada Kamis (11/3/2021). Kunjungan ini batal karena ketidaksepakatan diplomatik dengan Yordania.
Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan, mereka mengalami kesulitan mengoordinasikan penerbangan di atas wilayah udara Yordania, setelah sebelumnya kunjungan putra mahkota Yordania ke Masjidil Aqsa di Yerusalem dibatalkan. Kunjungan ke Masjidil Aqsa dibatalkan karena ketidaksepakatan mengenai pengaturan keamanan dengan Israel.
Dalam konferensi pers, Netanyahu mengatakan telah terjadi kesalahpahaman. Dan ketika kesalahpahaman itu selesai, sudah sangat terlambat baginya untuk melakukan perjalanan ke UEA.
Baca Juga: Beredar Video Tentara Israel Tahan 5 Anak Palestina Karena Dianggap Menyusup Pemukiman Ilegal Israel
"Saya bisa terbang melintasi langit Yordania. Sampai dikoordinasikan, namun kunjungan hari ini tidak memungkinkan,” katanya seperti dikutip dari the Associated Press, Kamis (11/3/2021).
Dia mengatakan dia telah berbicara melalui telepon dengan putra mahkota UEA, Mohammad Bin Zayed Al Nahyan, dan mereka setuju bahwa Netanyahu akan segera berkunjung kesana. Dia juga mengatakan Emirat memberi tahu dia tentang rencana untuk menginvestasikan AS$ 10 miliar di Israel.
Penyebab dari perselisihan antara Yordania dan Israel berawal dari peran Yordania sebagai penjaga kompleks Masjidil Aqsa, yang merupakan masjid tersuci ketiga dalam Islam. Namun Masjidil Aqsa juga merupakan tempat tersuci bagi orang Yahudi, yang menyebutnya sebagai Temple Mount. Masjidil Aqsa telah lama menjadi pusat ketegangan di Timur Tengah.
Baca Juga: PM Israel Kunjungi Uni Emirat Arab Untuk Perkuat Hubungan Diplomatik
Media Israel melaporkan, Putra Mahkota Yordania Hussein bin Abdullah II telah merencanakan untuk mengunjungi Masjidil Aqsa untuk berdoa disana pada hari Isra Mi’raj. Namun dia kembali ke perbatasan karena ketidaksepakatan dengan otoritas Israel atas jumlah pengawal bersenjata yang dapat menjaganya.
Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, menuduh Israel mengubah pengaturan yang telah disepakati pada menit terakhir kunjungan itu, sehingga memaksa putra mahkota untuk membatalkan kunjungan.
"Yang Mulia memutuskan dia tidak ingin mengganggu malam doa yang damai ini," kata Safadi pada pertemuan puncak di Paris. "Kami tidak dapat menerima campur tangan Israel dalam urusan Al-Aqsa," ujarnya.
Baca Juga: Israel Bebaskan Imam Masjid Al Aqsa Sheikh Ekrima Said Sabri, Setelah Menahannya Beberapa Jam
Oded Eran, mantan duta besar Israel untuk Yordania, mengatakan perselisihan antara Israel dan Yordania mencerminkan kemerosotan yang lebih dalam tentang hubungan kedua negara dalam beberapa tahun terakhir.
"Masalah utamanya adalah tidak ada dialog antara orang nomor satu di Yordania dan Israel, yaitu antara perdana menteri dan Raja Yordania," katanya seperti dikutip dari the Associated Press.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV