> >

Junta Myanmar Menolak Seruan PBB dan Membunuh Lebih Banyak Pengunjuk Rasa

Kompas dunia | 12 Maret 2021, 05:07 WIB
Pengunjuk rasa di Yangon, Myanmar pada Kamis (11/3/2021). (Sumber: Associated Press)

Kelompok hak asasi manusia Amnesty International pada hari Kamis mengeluarkan laporan yang mengatakan militer Myanmar telah menggunakan taktik dan senjata yang semakin mematikan. Senjata tersebut biasanya terlihat di medan perang, namun kini digunakan untuk melawan pengunjuk rasa.

Kelompok yang bermarkas di London itu mengatakan pemeriksaannya terhadap lebih dari 50 video dari tindakan keras tersebut menegaskan bahwa pasukan keamanan tampaknya menerapkan strategi sistematis yang terencana, termasuk peningkatan penggunaan kekuatan mematikan. Banyak pembunuhan yang didokumentasikan terlihat seperti eksekusi.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU