> >

Amnesty International Ungkap Video Kekejaman Militer Myanmar Terhadap Demonstran Antikudeta

Kompas dunia | 11 Maret 2021, 18:57 WIB
Para demonstran yang memprotes kudeta militer Myanmar. (Sumber: AP/Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Amnesty International merilis video dan analisis kekejaman yang dilakukan militer Myanmar selama menangani demonstran anti-kudeta.

Dalam rilisnya ini, Amnesty International menyebut militer Myanmar melakukan pembunuhan secara besar-besaran sejak melakukan kudeta pada 1 Februari lalu.

Dengan menganalisis bukti lebih dari 50 video yang beredar di media sosial, Amnesty Internasional memastikan militer Myanmar menggunakan strategi sistematis yang digunakan untuk melakukan banyak pembunuhan.

“Taktik militer Myanmar ini sudah ketinggalan zaman, namun pembunuhan yang mereka lakukan belum pernah disarkan langsung ke dunia untuk melihatnya.” Kata Direktur Tanggapan Krisis Amnesty International Joanne Mariner dalam laporan yang dilansir dari laman resmi amnesty.org, Kamis (11/3/2021).

Baca Juga: Amerika Serikat Jatuhkan Sanksi Bagi Anggota Keluarga Pemimpin Militer Myanmar dan Perusahaannya

"Ini bukan kebingungan, atau pun petugas individu membuat keputusan yang buruk. Ini adalah perintah komandan yang tidak menyesal telah terlibat dalam kejahatan terhadap kemanusiaan, mengerahkan pasukan mereka dan metode pembunuhan di tempat terbuka," papar Mariner menambahkan.

Kekerasan yang dilakukan militer Myanmar memang telah dilakukan selama bertahun-tahun, tidak hanya saat menangani demonstran sekarang ini.

Para etnis minoritas di Chin, Kachin, Karen, Rakhine, Rohingya, Shan, Ta’ang dan banyak lagi pernah mendapat perlakuan kejam dari militer Myanmar.

"Otoritas militer harus segera menghentikan serangan mematikan mereka, menurunkan ketegangan situasi secara nasional, dan membebaskan semua orang yang ditahan secara sewenang-wenang." tambahnya lagi.

Baca Juga: Polisi yang Melarikan Diri dari Myanmar Mengaku Diperintahkan Untuk Tembak Demonstran Sampai Mati

Dari 50 lebih video yang terekam dari 28 Februari hingga 8 Maret di berbagai kota seperti Dawei, Mandalay, Mawlamyine, Monywa, Myeik, Myitkyina dan Yangon memang memperlihatkan kekejaman militer Myanmar.

Dalam video yang terekam di Dawei pada 28 Februari memperlihatkan seorang anggota militer terlihat meminjamkan senapan kepada seorang petugas polisi yang dikerahkan bersama.

Polisi tersebut lalu mulai membidik dan menembak, dan kemudian diikuti petugas polisi lain yang berdiri lalu merayakannya.

Penulis : Rizky-L-Pratama

Sumber : Kompas TV


TERBARU