> >

Klaim Rasisme Yang Dialami Meghan, Diamini Oleh Para Warga Kulit Hitam Inggris

Kompas dunia | 10 Maret 2021, 00:54 WIB
Seorang pria kulit hitam berjalan melintasi sebuah bar yang memajang poster lukisan pasangan Meghan dan Pangeran Harry di Waterloo, London, Selasa (9/3). (Sumber: AP Photo / Frank Augstein)

Harold Wilson, pekerja lokal di distrik Brixton, pusat komunitas Afro-Karibia di London, mengatakan, bergabungnya Meghan dalam keluarga kerajaan seharusnya bisa menjadi kesempatan bagi mereka untuk melangkah maju, tapi sayangnya, keluarga kerajaan tak sependapat.

Baca Juga: Meghan Ungkap Anaknya Terancam Tak Dapat Gelar Kerajaan Karena Warna Kulitnya

“Bahkan sebelum bayi Meghan lahir, mereka sudah mencemaskan tentang warna kulit si bayi,” ujarnya. “Dari situ sudah kelihatan watak asli mereka.”

Citra kisah dongeng yang menyelimuti pernikahan kerajaan di Kastil Windsor itu pun memudar dengan cepat. Meghan harus menghadapi kenyataan saat media Inggris membuat cerita tentang perilakunya yang diduga terlalu menuntut. Ia bahkan dikritik karena makan alpukat, yang disebut Daily Mail telah memicu “pelanggaran hak asasi manusia, kekeringan dan pembunuhan”.

Bahkan sebelum menikah, Harry telah mengeluhkan pada 2017 tentang perlakuan rasis media Inggris dalam meliput Meghan, yang kala itu masih menjadi pacarnya. Seorang kolumnis tabloid menyebut DNA Meghan sebagai ‘eksotis’. Berita utama Daily Mail menggambarkan asal Meghan dari Los Angeles sebagai lingkugan ‘gangster’. Seorang presenter televisi menyebut Meghan ‘angkuh’.

Baca Juga: Ini Perjalanan Cinta Pangeran Harry dan Meghan Markle

Sorotan yang rasis dan mengganggu dari media Inggris inilah yang disebut Meghan dan Harry menjadi alasan mereka memutuskan hengkang dari keluarga kerajaan Inggris dan pindah ke Amerika Utara.

Pihak istana Buckingham kini tengah menghadapi tekanan untuk menanggapi wawancara Meghan dan Harry. Namun, sejauh ini, pihak kerajaan masih membisu. Perdana Menteri Boris Johnson juga menolak berkomentar terkait masalah keluarga kerajaan.

 “Kita perlu melihat ke dalam diri kita dengan lebih jujur,” ujar Olusoga. “Inilah saat yang tepat untuk merefleksi diri, bukan hanya bagi istana dan keluarga kerajaan, tapi juga bagi negeri.”

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU