> >

Terjadi Kudeta Militer, Ini Sejarah Negara Myanmar yang Dulunya Bernama Burma

Kompas dunia | 7 Maret 2021, 11:03 WIB
Puluhan ribu warga sipil Myanmar melakukan demo menolak kudeta militer pada Senin (22/2/2021). (Sumber: Twitter/Myanmar_Now_Eng)

NAYPIDAW, KOMPAS.TV- Negara Myanmar masih genting lantaran adanya kudeta militer terhadap pemerintahan sipil. Militer Myanmar atau juga dikenal dengan sebutan Tatmadaw melakukan kudeta sejak 1 Februari 2021 lalu.

Ini merupakan kudeta ketiga kalinya yang dilakukan militer sejak negara itu merdeka dari pendudukan Inggris pada 1948 lalu.

Seperti dilansir dari The Indian Express, dahulunya negara Myanmar bernama Burma. Namun pada 1989, militer di negara itu mengubahnya menjadi Myanmar.

Baca Juga: Myanmar Minta India Kembalikan Polisi yang Kabur karena Menolak Tembaki Demonstran

Bukannya tanpa alasan pihak militer mengubah nama Burma menjadi Myanmar. Semua bermula ketika Inggris mencaplok apa yang sekarang menjadi Myanmar selama abad ke-19.

Orang-orang Inggris menyebut daerah yang dicaploknya dengan sebutan Burma berdasarkan kelompok etnik dominan, Burman.

Setelah itu, Inggris mengaturnya sebagai salah satu provinsi kolonial India. Pengaturan ini berlanjut hingga 1937 dan akhirnya Burma dipisahkan dari provinsi kolonial India dan dijadikan koloni terpisah.

Bahkan setelah negara itu merdeka pada 1948, negara itu tetap menggunakan nama peninggalan Inggris yakni Persatuan Burma.

Baca Juga: Kudeta Myanmar: Thailand Vietnam Segera Jemput dan Evakuasi Warganya

Pada 1962, militer mengambil alih pemerintahan untuk pertama kalinya dan mengubah nama resminya pada 1974 menjadi Republik Sosialis Persatuan Burma.

Pada 1988 terjadi aksi protes massal yang membuat Jenderal Ne Win terguling dan posisinya digantikan oleh junta militer yang baru.

Insiden tersebut membuat kerusuhan berskala besar dan ribuan orang dilaporkan tewas.

Massa pun mengubah nama Republik Sosialis Persatuan Burma menjadi Persatuan Burma.

Tapi setahun kemudian, pada 1989, junta militer mengadopsi undang-undang yang mengubah nama negara itu menjadi Persatuan Myanmar.

Baca Juga: Myanmar Didesak Segera Bebaskan Wartawan yang Ditahan

Selain mengubah nama, junta militer mengubah nama ibu kota dari Rangoon menjadi Yangon. Namun pada 2005, ibu kota dipindah ke Naypyidaw.

Pergantian nama jadi kontroversial

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU