Hanya Karena Pacaran dengan Pria yang Tak Disetujuinya, Seorang Ayah Memenggal Putrinya Sendiri
Kompas dunia | 5 Maret 2021, 10:36 WIBUTTAR PRADESH, KOMPAS.TV - Pihak kepolisian akhirnya menangkap seorang ayah yang telah memenggal putrinya sendiri.
Adalah Servesh Kumar, yang ditangkap oleh kepolisian Uttar Pradesh, India setelah memenggal putrinya yang berusia 17 tahun, Rabu (3/3/2021).
Seperti dilansir dari BBC, Kumar mengungkapkan dia marah setelah mengetahui putrinya berpacaran dengan pria yang tak disukainya.
Baca Juga: Milisi Houthi Mengaku Lakukan Serangan Rudal ke Fasilitas Minyak Aramco di Jeddah
Pria tersebut mengungkapkan bahwa dia emosi begitu tahu tentang hubungan terlarang tersebut.
Pada video yang direkam oleh polisi, Kumar mengungkapkan dia menemukannya sendiri di rumah, menguncinya di kamar dan kemudian memenggalnya dengan benda tajam.
Warga yang melihatnya berjalan dengan potongan kepala, kemudian melaporkan ke polisi.
Baca Juga: Kematian di Brasil karena Covid-19 Meninggi, Jair Bolsonaro: Berhentilah Mengeluh
Kumar mengungkapkan kepada polisi dia telah meninggalkan tubuh dan senjata pembunuhan di kamarnya, dan tengah berjalan menunju kantor polisi.
Ratusan orang terbunuh setiap tahunnya di India karena masalah percintaan atau perkawinan yang tak direstui keluarganya.
Uttar Pradesh yang menjadi tempat terjadinya insiden tersebut, menjadi negara bagian tertinggi dalam kasus kejahatan terhadap wanita.
Baca Juga: Minta Pelaku Pemerkosaan Nikahi Korban, Hakim di India Dikecam dan Diminta Mundur
Posisi tersebut diungkapkan oleh Biro Catatan Kejahatan Nasional.
Pembunuhan terhadap anggota keluarga karena menjalin hubungan, dikenal sebagai pembunuhan demi kehormatan.
Meski tak ada angka otentik, para aktivis mengatakan kejahatan demi kehormaatan sudah ratusan kali terjadi setiap tahunnya di India.
Baca Juga: Korban Tewas Demonstrasi di Myanmar Capai 54 Orang, PBB Kutuk Tindakan Kejam Junta Militer
Gagasan kuno tentang tradisi dan kehormatan keluarga masih tertanam kuat di banyak bagian masyarakat India hingga saat ini.
Banyak korban membuat marah keluarganya dengan menikah dengan pasangan di luar kasta dan agama mereka sendiri.
Seringkali kejahatan terhadap mereka didukung, bahkan didorong oleh dewan kasta di desanya.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV