Sosok Ratu Senjata, Pernah Dua Kali Diperkosa dan Ingin Wanita Dilegalkan Memiliki Senapan Berat
Kompas dunia | 4 Maret 2021, 22:11 WIBBaca Juga: Tentara Transgender Korea Selatan Ditemukan Tewas, Picu Kemarahan Publik
Dia kemudian bergabung dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada usia 17 tahun, dan selama tiga tahun menjadi tentara di unit Pencarian dan Penyelamatan.
Julie kemudian latihan menembak serta melakoni pelatihan bela diri pasukan khusus Israel, Krav Maga.
“Saya merasa perlu memiliki seseorang yang bisa melindungi saya, dan ketika bergabung dengan IDF saya menjadi orang itu. Saya jatuh cinta dengan latihan taktik, senjata dan pertahanan diri. Saya merasa kuat untuk pertama kalinya,” tutur Julie.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Situs Jejak Dinosaurus Terluas di China
“Saya menjadi pelindung dan pembela bagi diri saya sendiri, serta selalu berdiri mempertahankan diri. Saya menemukan suara saya, dan kini saya berani berbicara,” tambahnya.
Dia mengakui Pemerintah Israel memiliki aturan yang sangat ketat terkait kepemilikan senjata.
Veteran IDF memenuhi syarat untuk mendapatkan izin senjata, begitu juga dengan petugas polisi yang telah menerima pelatihan yang setara.
Baca Juga: Tolak Patuhi Perintah Dan Dikejar Militer Myanmar, 7 Polisi Myanmar Kabur Berlindung Ke India
Namun menurut Julie, proses memiliki senjata jauh lebih mudah bagi pria yang pernah bertugas sebagai tentara, ketimbang wanita.
“Bagi saya, bisa mendapatkannya karena telah mengabdi selama tiga tahun sebagai tentara dan kemudian menjadi instruktur menembak. Namun prosesnya lama dan sulit,” katanya.
Dia pun berharap hal itu bisa berubah, sehingga wanita juga mampu melindungi dirinya sendiri.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV