Negara-negara Asia Tenggara Mendesak Dihentikannya Kekerasan di Myanmar
Kompas dunia | 4 Maret 2021, 10:28 WIBMenteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan kepada Parlemen pada hari Senin bahwa negaranya terkejut dengan penggunaan kekuatan mematikan Myanmar terhadap warga sipil yang tidak bersenjata. Ia menyebutnya peristiwa ini tidak bisa dimaafkan.
Dia mengatakan ketidakstabilan yang berkepanjangan di Myanmar akan menyebabkan konsekuensi serius bagi negara itu dan kawasan. Dia mendesak pembebasan Aung San Suu Kyi dan tahanan politik lainnya, dengan mengatakan itu adalah satu-satunya cara untuk memulai negosiasi dan kembali ke jalur transisi demokrasi.
Meskipun ASEAN telah lama beroperasi dengan prinsip non-campur tangan dalam urusan dalam negeri masing-masing dan keputusannya dibuat berdasarkan konsensus, Balakrishnan mengatakan kelompok tersebut dapat memainkan peran kunci dalam memfasilitasi kembalinya Myanmar ke keadaan normal.
Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein juga mendesak ASEAN untuk memainkan peran yang lebih proaktif dan mengatakan Malaysia memandang pengambilalihan militer sebagai kemunduran transisi demokrasi Myanmar dalam dekade terakhir. Dia mendesak militer untuk menegakkan supremasi hukum dan menghormati hak rakyat untuk berkumpul secara damai dan kebebasan berekspresi.
Baca Juga: Korban Tewas Demo Myanmar Terus Bertambah, Junta Militer Abaikan Permintaan Indonesia dan ASEAN
“Sangat penting bahwa ASEAN memimpin diskusi yang tulus dan terlibat secara konstruktif dengan Myanmar dan semua pemangku kepentingan untuk menunjukkan bahwa ASEAN efektif sebagai pengelompokan regional yang kohesif,” katanya menjelang pertemuan hari Selasa.
Delegasi Filipina mengatakan, "Seruan kami adalah untuk kembali sepenuhnya ke keadaan yang ada sebelumnya." Kemudian menambahkan bahwa langkah pertama adalah dengan segera membebaskan Aung San Suu Kyi, kemudian diikuti dengan dialog.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV