Jumlah Pasien Covid-19 Dalam Kondisi Parah Meningkat di Swedia
Kompas dunia | 2 Maret 2021, 20:06 WIBSTOCKHOLM, KOMPAS.TV - Jumlah pasien Covid-19 yang menjalani perawatan intensif meningkat drastis di Swedia. Dalam waktu 10 hari, jumlah pasien dengan kondisi tersebut melonjak dari 197 menjadi 240, dengan banyak di antaranya dilarikan ke rumah sakit dalam dua hari terakhir, demikian dilansir kantor berita TT pada Senin (01/03/2021).
Lebih dari separuh wilayah Swedia melaporkan peningkatan jumlah pasien COVID-19 yang dalam kondisi parah. Berdasarkan jumlah penduduk, wilayah Vasterbotten di Swedia utara mengalami dampak terparah.
Pada Februari, Vasterbotten kebetulan juga merupakan wilayah pertama yang melaporkan wabah besar yang berkaitan dengan galur mutasi virus yang pertama kali ditemukan di Inggris.
"Selalu mengkhawatirkan jika wilayah kecil menerima arus pasien yang besar," kata Taha Alexandersson, Wakil Direktur Respons Krisis di Dewan Kesehatan dan Kesejahteraan Nasional Swedia, kepada TT.
Baca Juga: Swedia Catat Pertumbuhan Penduduk Terendah Dalam 15 Tahun
"Sistem perawatan kesehatan Swedia didasarkan pada wilayah yang dapat saling memberi bantuan, tetapi jika beberapa wilayah sama-sama mengalami situasi yang berat, maka ini dapat menjadi sulit.
Di wilayah utara, ada kebiasaan yang sangat baik untuk mengangkut pasien, tetapi sumber dayanya terbatas."
Dalam 10 hari terakhir, wilayah Stockholm juga mencatat peningkatan dramatis sebesar 70 persen dalam hal jumlah pasien yang membutuhkan perawatan intensif.
Situasinya tidak seburuk saat puncak gelombang kedua, namun direktur perawatan kesehatan dan medis di wilayah itu yakin bahwa gelombang ketiga telah tiba.
Baca Juga: Perdana Menteri Swedia Langgar Seruannya Sendiri dengan Pergi Berbelanja ke Mal
"Anda dapat menyebutnya demikian," kata Johan Bratt kepada Swedish Television News. "Namun sisi positifnya adalah hampir semua penghuni panti jompo telah divaksinasi, jadi kelompok yang paling rentan sudah terlindungi."
Di saat dunia berjuang untuk mengendalikan pandemi, vaksinasi sedang dilaksanakan di sejumlah negara dengan vaksin-vaksin virus corona yang telah mendapatkan izin.
Sementara itu, 256 kandidat vaksin, dengan 74 di antaranya dalam tahap uji klinis, masih dikembangkan di berbagai negara, termasuk Jerman, China, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat, menurut informasi yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 26 Februari.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV