Mengejutkan, Ternyata Banyak Tentara Inggris Lebih Takut ke Dokter Gigi Dibandingkan Berperang
Kompas dunia | 28 Februari 2021, 11:29 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Sebuah fakta mengejutkan terungkap, bahwa banyak tentara Inggris yang takut ke dokter gigi.
Mereka lebih memilih berparang, bahkan bertarung dengan tangan kosong melawan gerilyawan Irak.
Hal itu dilaporkan melalui studi terbaru seperti dikutip dari Daily Star.
Baca Juga: Israel Hancurkan Rumah Kepala Penjaga Masjid Al-Aqsa, Hamas Mengecam Keras
Laporan tersebut mengungkapkan 30 persen personel militer takut untuk pergi ke dokter gigi.
Jumlah itu lebih banyak dari ketakutan masyarakat sipil untuk pergi ke dokter gigi, yang mencapai 20 persen.
Laporan itu juga menyatakan bahwa fobia ke dokter gigi dapat terjadi kapan saja selama mereka bertugas, terlepas dari pangkatnya.
Baca Juga: Junta Militer Pecat Duta Besar Myanmar untuk PBB yang Mengutuk Kudeta
Ketakutan tersebut rupanya juga menjalar ke pasukan khusus tentara Inggris SAS.
“Satu hal pasti yang bahkan bisa mengubah prajurit paling tangguh dalam pertempuran menjadi sangat gugup, adalah pergi ke dokter gigi,” kata salah satu anggota resimen tersebut.
Baca Juga: China Kini Punya Lebih Dari 300 Satelit dan Bangun Stasiun Luar Angkasa, Ancaman Bagi Asia Tenggara?
“Saya pernah melihat orang yang mampu menghadapi gerilyawan Irak dengan tangan kosong, pergi ke dokter gigi dengan berkeringat dan bersumpah tak akan kembali. Tak diragukan lagi, tentara lebih takut ke dokter gigi ketimbang berperang,” tambahnya.
Masalah ketakutan ke dokter gigi ternyata lebih parah di antara rekrutan baru. Bahkan dokter gigi menyarankan mereka untuk melakukan terapi.
Hal itu untuk mengatasi kecemasan mereka, dan tentara yang gagal merespon pengobatan bisa dipulangkan secara medis.
Baca Juga: Perang Antara Iran, Amerika Serikat dan Arab Saudi Ternyata Telah Diramalkan 800 Tahun Lalu
Bahkan pasukan yang kesulitan untuk pergi ke dokter gigi juga dapat diturunkan secara medis, yang berarti mereka tak dapat dikerahkan untuk operasi.
Laporan dari Jurnal Medis Britania menambahkan bahwa dikhawatirkan pasien fobia yang dikerahkan pada operasi, kemampuan bertarungnya akan terganggu oleh masalah gigi.
Kondisi itu akan dengan cepat menjadi risiko berbahaya bagi diri mereka dan juga koleganya.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV