> >

Audre Lorde, Penyair Feminis yang Dijadikan Google Doodle Hari Ini di AS, Italia, dan Jerman

Kompas dunia | 18 Februari 2021, 17:38 WIB
Google Doodle berupa ilustrasi sosok Audre Lorde. (Sumber: Google Doodle)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Dalam rangka memperingari Black History Month atau Bulan Sejarah Kulit Hitam di pekan kedua Februari, Google Doodle memberikan penghormatan kepada Audre Lorde, penyair, feminis, professor, sekaligus tokoh gerakan kulit hitam dan LGBT di abad ke-20.

Google Doodle berupa ilustrasi Audre Lorde ini juga bertepatan dengan hari lahir Audre yakni 18 Februari 1934.

Untuk diketahui, Google Doodle Audre Lorde ini menjangkau Amerika Serikat, Jerman dan Italia.

Audre Geraldin Lorde ini merupakan putri imigran Karibia yang lahir di Harlem New York City. Masa kecilnya dihabiskan dengan belajar membaca dan menulis dari pustakawan bernama Augusta Baker.

Sejak kecil, Audre sangat menyukai puisi dan sering menghafal hingga menulis sendiri puisi versinya.

Audre Lorde menjadi siswa kulit hitam pertama di Hunter High School, sekolah umum untuk remaja perempuan yang berbakat.

Tahun 1951, ia menuliskan puisinya yang berjudul “Spring” dan dicetak di majalah Seventeen usai ditolak oleh jurnal sastra sekolah.

Baca Juga: Mengenal Marie Thomas, Dokter Perempuan Pertama Indonesia di Google Doodle Hari Ini

Audre Lorde mendapatkan gelar Master of Library Science dari Columbia University pada tahun 1961. Ia terus menulis puisi sekaligus bekerja sebagai pustakawan dan guru Bahasa Inggris di sekolah umum di New York selama tahun 1960-an.

Ia mendefinisikan dirinya sebagai “lesbian kulit hitam penyair pejuang” dan menjadi suara penting dalam konfrontasi homofobia dan rasisme saat menerbitkan koleksi puisi pertamanya yang berjudul “The First Cities” pada 1968.

Sepanjang kariernya, Audre Lorde telah menerbitkan sejumlah puisi yang mengeksplorasi identitas dan seksualitasnya. Ia juga menuntut keadilan sosial dan rasial hingga ke luar negeri.

Pada tahun 1984-1992, Audre Lorde banyak menghabiskan waktunya di Jerman Barat untuk mengajar puisi di Free University di Berlin dan mengorganisir gerakan feminis lokal.

Ia juga memimpin sejumlah ceramah dan lokakarya tentang feminisme, homofobia, klasis dan rasisme.

Baca Juga: Google Doodle Hari Ini Tampilkan Seniman Betawi Benyamin Sueb

Audre juga mendorong wanita Jerman Kulit Hitam untuk mendefinisikan diri mereka hingga memicu gerakan Afro-Jerman pada tahun 1980-an.

Pada 1984, Audre Lorde menerbitkan buku yang berisi kumpulan esai dan pidatonya dengan judul “Sister Outsider”.

Pencapaiannya di bidang sastra, Audre Lorde mendapat penghargaan American Book Award pada 1989. Ia pun dihormati sebagai pemenang penyair dari New York melalui Citation of Merit dari Walt Whitman tahun 1991.

Audre Lorde meninggal pada 1992 setelah 14 tahun berjuang melawan kanker payudaranya.

Penulis : Fiqih-Rahmawati

Sumber : Kompas TV


TERBARU