Timur Tengah Disapu Badai Salju dan Angin Kencang, dari Beirut Hingga Mesir
Kompas dunia | 18 Februari 2021, 05:44 WIBBEIRUT, KOMPAS.TV - Badai salju tebal menyelimuti sebagian Suriah, Lebanon, Yordania, dan Israel pada Rabu, (17/02/2021) meliputi wilayah yang selama ini tidak pernah mengalami badai dan hujan salju, demikian dilansir Associated Press, Rabu (17/02/2021)
Terdapat kekuatiran akan nasib jutaan pengungsi Palestina dan Suriah yang hidup di berbagai kamp pengungsi semi-permanen di berbagai lokasi di Timur Tengah akibat cuaca ekstrem yang jarang terjadi di Timur Tengah ini.
Akibat hujan salju tebal, berbagai kegiatan masyarakat terganggu termasuk lalu lintas dan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dan bahkan ujian di beberapa universitas.
Salju turun untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun di Marjayoun di Lebanon selatan, dan di Bayda di Libya timur laut.
Angin kencang mematikan listrik di sebagian besar Lebanon, memaksa banyak orang Lebanon, yang sudah terbiasa dengan pemadaman listrik, bergantung pada generator selama berjam-jam.
Baca Juga: Fenomena Langka, Penampakan Arab Saudi Diselimuti Salju!
Di Suriah, salju pertama musim dingin ini turun di ibu kota Suriah, Damaskus, namun tidak mencegah turnamen sepak bola Liga Premier terus berlangsung, ketika Klub Olahraga Tentara dan Al-Karamah berhadapan meskipun salju menutupi lapangan, harian Suriah Al-Watan melaporkan.
Di pegunungan provinsi Sweida, Suriah, salju setinggi 15 cm dilaporkan memenuhi seluruh pegunungan, menurut kantor berita resmi negara SANA, membuat jalan di beberapa provinsi diblokir untuk keselamatan.
Di provinsi tengah Hama, buldoser menyekop salju untuk membuka jalan sementara kendaraan tergelincir di atas es, menyebabkan gangguan lalu lintas.
Universitas Damaskus membatalkan ujian tengah semester yang dijadwalkan pada Rabu dan Kamis di semua cabangnya di sekitar Suriah karena kondisi cuaca yang ekstrim.
Baca Juga: Badai Salju Menghantam Texas, Jutaan Warga Bertahan Dalam Musim Dingin Tanpa Listrik
Pelabuhan negara tetap terbuka. Kemudian, otoritas lokal di provinsi Sweida, Quneitra, Daraa dan Tartous menghentikan sekolah pada hari Kamis ini, (18/02/2021) karena badai dan hujan salju lebat yang disertai angin kencang.
Di Suriah barat laut yang dikuasai oposisi, tim pertahanan sipil telah membangun gundukan tanah sejak Selasa di sekitar kamp-kamp pengungsi untuk mencegah hujan membanjiri daerah-daerah yang ramai.
Hampir 3 juta pengungsi tinggal di barat laut Suriah, sebagian besar di tenda dan tempat penampungan sementara.
Hujan deras bulan lalu merusak lebih dari 190 lokasi pengungsian, menghancurkan dan merusak lebih dari 10.000 tenda.
Baca Juga: Yordania Mulai Vaksinasi Covid-19 di Kamp Zaatari Yang Berisi 78.000 Pengungsi Suriah
Di negara tetangga Lebanon, Badai Joyce menyapu wilayah itu sejak Selasa malam dengan angin kencang yang mencapai antara 85 km/jam dan 100 km/jam. Badai diperkirakan akan semakin kuat pada Kamis ini.
Cuaca ekstrem membawa hujan lebat, penurunan suhu yang tajam, dan hujan salju terberat di Lebanon tahun ini.
Dinas Meteorologi Israel memperkirakan badai petir dan suhu dingin di sebagian besar wilayah yang dikuasai Israel dimana pada Rabu malam salju turun lebih tinggi dari yang diperkirakan, termasuk di Yerusalem.
Pada Rabu malam, polisi Israel menutup jalan utama antara Tel Aviv dan Yerusalem karena salju. Tidak hanya di Yerusalem, hujan salju lebat menyapu Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel di dekat perbatasan dengan Suriah.
Baca Juga: Israel Akhirnya Izinkan Vaksin Covid-19 Sputnik V Bantuan Vladimir Putin Masuk Jalur Gaza Palestina
Di Yordania, upaya vaksinasi COVID-19 ditangguhkan karena kondisi cuaca ekstrem. Sekolah dan universitas juga menunda pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Perdana Menteri Yordania Bishr Al-Khasawneh mengumumkan, seluruh kegiatan diliburkan hari Kamis, (18/02/2021) termasuk bagi sektor publik dan swasta karena badai salju.
Osama Al-Tarifi, direktur ruang operasi situs Arabia Weather, mengatakan salju telah mencapai 20 cm di pegunungan Ajloun di Yordania utara, di mana hujan salju tidak berhenti sejak Selasa malam.
Salju lebat diperkirakan akan turun di ibu kota Amman, hari Rabu waktu Amman atau Kamis waktu Indonesia. Angin bertiup kencang melebihi 100 km/jam di beberapa daerah di Yordania.
Baca Juga: Untuk Pengungsi Suriah di Yordania, Vaksin Covid-19 Adalah Anugerah dari Tuhan
Di Libya, hujan salju juga menyapu wilayah tersebut menyelimuti pegunungan timur laut negara sejak Selasa, menutupi hutan dan jalan di beberapa wilayah di negara Afrika Utara itu.
Penduduk wilayah Jabal Al-Akhdar di ujung timur laut Libya membawa anak-anak mereka untuk bersenang-senang, beberapa membuat manusia salju dan lainnya memulai perkelahian bola salju.
“Saya terkejut, sebenarnya, dengan banyaknya keluarga yang datang ke sini untuk berfoto untuk mengenang salju,” kata Ali Al-Shairi, fotografer amatir dari timur kota Bayda, yang terkenal dengan salju yang berulang di Libya tetapi memiliki tidak terlihat selama beberapa tahun.
Di negara tetangga Mesir, hujan lebat dan cuaca berangin terjadi pada Rabu dan diperkirakan akan berlangsung hingga Kamis, kata badan meteorologi negara itu.
Pihak berwenang di provinsi Sinai Selatan membatalkan kegiatan wisata, termasuk safari dan kapal pesiar untuk menghadapi kemungkinan badai salju yang lebih parah.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV