Jepang Mulai Vaksinasi Massal Covid-19 Bagi Tenaga Kesehatan, Targetkan 40.000 Nakes Hingga Maret
Kompas dunia | 17 Februari 2021, 23:43 WIBSementara itu, Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga mengatakan pada pertemuan komite parlemen bahwa vaksin sangat penting dalam upaya Jepang melawan pandemi COVID-19.
"Vaksin akan menjadi faktor penentu dalam memerangi coronavirus," kata Suga, seraya menambahkan bahwa dia akan terus melanjutkan peluncuran vaksin sembari terus memberikan informasi kepada publik.
Setelah vaksinasi gelombang pertama terhadap 40.000 nakes, sekitar 3,7 juta nakes lainnya juga akan mulai menerima vaksin pada Maret mendatang, diikuti oleh 36 juta warga berusia 65 ke atas mulai April.
Pengiriman kedua vaksin Pfizer dijadwalkan tiba dari Eropa pada pekan depan, seperti disampaikan Taro Kono, menteri yang bertanggung jawab atas upaya vaksinasi, pada Selasa (16/02/2021). Pengiriman tersebut dimaksudkan guna memastikan pasokan dosis cukup untuk memvaksinasi warga lansia dalam populasi Jepang yang menua dengan cepat.
Baca Juga: 3 Stadion Perhelatan Olimpiade Tokyo Aman dari Kerusakan Gempa Jepang
Setelah warga lansia, mereka yang memiliki penyakit bawaan dan mereka yang bekerja di fasilitas perawatan lansia akan menjadi kelompok selanjutnya yang menerima vaksin COVID-19, diikuti oleh kelompok populasi lainnya.
Sekitar 400.000 dosis vaksin Pfizer-BioNTech tiba pada Jumat (12/2) pekan lalu di bandara Narita dekat Tokyo dari Brussel. Pada hari yang sama, panel kementerian kesehatan menyetujui penggunaan vaksin tersebut di tengah pandemi yang masih berlangsung di Jepang dan sangat membebani sistem medis negara itu.
Setelah itu, Kementerian Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan Jepang memproses dengan cepat dan secara resmi menyetujui vaksin pertama negara itu pada Minggu (14/2) untuk orang berusia 16 tahun ke atas.
"Saya berharap banyak orang akan menerima vaksin dengan pemahaman tentang manfaat dan risikonya," ujar Kono.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV