Kudeta Myanmar: Internet Kembali Diputus, Tentara Berjaga di Jalanan untuk Hadapi Demonstran
Kompas dunia | 15 Februari 2021, 07:41 WIB“Kami meminta pasukan keamanan untuk tak melakukan kekerasan melawan demonstran, yang melakukan protes atas tersingkirnya pemerintahan yang sah,” bunyi pernyataan bersama Uni Eropa, Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Kudeta dilakukan militer Myanmar dengan menangkap pemimpin partai berkuasa, Aung San Suu Kyi serta Presiden Win Myint, 1 Februari lalu.
Baca Juga: Ikuti Pesan Terakhir Istri, Suami Cari Mantan Pacarnya 40 Tahun Lalu. Kisahnya Bikin Merinding
Penyebab kudeta adalah kemenangan partai Suu Kyi, Liga Nasional Demokrasi (NLD) pada pemilihan umum November lalu.
Militer saat itu menegaskan adanya kecurangan dalam pemilu, namun tuduhan tersebut dinyatakan tak terbukti.
Suu Kyi sendiri saat ini tengah menjalani tahanan rumah. Selain dia dan Win Myint, sejumlah aktivis dan pihak oposisi juga ditangkap.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV