Guinea Pastikan 3 Orang Meninggal Akibat Ebola, Kasus Pertama Sejak 2016
Kompas dunia | 14 Februari 2021, 22:24 WIBCONAKRY, KOMPAS.TV - Pejabat kesehatan di Guinea, Afrika, pada hari Minggu memastikan setidaknya tiga orang telah meninggal akibat Ebola di sana, demikian dilansir Associated Press, Minggu (14/02/2021).
Ini adalah kasus-kasus pertama yang dideklarasikan beberapa hari terakhir ini, karena negara itu adalah salah satu dari tiga negara Afrika Barat yang memerangi epidemi Ebola paling mematikan di dunia yang berakhir lima tahun lalu.
Lima orang lainnya dinyatakan positif terinfeksi Ebola di kota Gueckedou di selatan negara itu, menurut Dr. Sakoba Keita, kepala Badan Keamanan Kesehatan Nasional Guinea.
"Saya mengonfirmasi bahwa itu adalah Ebola. Hasilnya membuktikannya,” kata Menteri Kesehatan Remy Lamah kepada The Associated Press melalui telepon.
Baca Juga: Kasus Baru Ketiga Ebola Terjadi di Republik Demokratik Kongo
Para pasien diuji Ebola setelah menunjukkan gejala demam berdarah dan mereka yang melakukan kontak dengan orang sakit sudah diisolasi, kata Remy Lamah.
Pengumuman dari Guinea ini datang satu minggu setelah Kongo timur mengonfirmasi juga memiliki kasus Ebola terbaru, namun, kasusnya tidak terkait.
Pakar kesehatan di Guinea mengatakan kasus-kasus terbaru ini bisa menjadi kemunduran besar bagi negara miskin itu, yang sedang berjuang melawan Covid-19 dan masih dalam proses pemulihan dari wabah Ebola sebelumnya yang menewaskan 2.500 orang di Guinea.
Lebih dari 11.300 orang tewas dalam wabah yang juga melanda negara-negara tetangga Liberia dan Sierra Leone antara 2014 dan 2016.
Baca Juga: Covid-19 Belum Usai, Ebola Kembali Mewabah di Kongo
“Kebangkitan Ebola sangat memprihatinkan, melihat dampaknya yang dahsyat bagi masyarakat, ekonomi, infrastruktur kesehatan,” kata Dr. Krutika Kuppalli, asisten profesor kedokteran untuk penyakit menular di Medical University of South Carolina, yang merupakan bagian medis. direktur unit perawatan Ebola di Sierra Leone selama wabah sebelumnya.
Untuk menghadang penyebaran, pemerintah dan organisasi kesehatan internasional harus merespon dengan cepat dan mendidik masyarakat tentang apa yang terjadi, kata Kuppalli.
Salah satu alasan wabah sebelumnya sangat mematikan adalah karena virus tidak terdeteksi dengan cepat dan otoritas lokal serta komunitas internasional lambat bertindak ketika kasus pertama kali muncul di bagian pedesaan Guinea.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV