Antisipasi Gempa Susulan, 70 Pusat Evakuasi Warga Disiapkan Aparatur Fukushima
Kompas dunia | 14 Februari 2021, 20:31 WIBTOKYO, KOMPAS.TV - Pemerintah Prefektur Fukushima menyiapkan 70 pusat evakuasi warga untuk mengantisipasi gempa susulan, meski gempa yang telah terjadi tidak berpotensi Tsunami.
Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya korban kembali, karena Badan Meteorologi Jepang mencatat, gempa di atas 6 skala intensitas seismik dapat terjadi selama tujuh hari ke depan atau lebih.
Sementara menurut laporan, gempa sebelumnya yang berkekuatan 7,3 Magnitudo, mengakibatkan lebih dari 150 orang menderita luka-luka.
Sejauh ini, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan, pemerintah telah menerima laporan tentang banyaknya korban luka. Tetapi tidak ada laporan korban meninggal.
"Kami ingin orang-orang mengambil tindakan cepat tanpa lengah dengan memperhatikan informasi yang diberikan oleh otoritas lokal," kata Suga usai menggelar rapat anggota kabinet, dikutip dari Kyodo News, Minggu (14/2/2021).
Untuk korban luka dilaporkan terdapat di Prefektur Fukushima dan Miyagi serta enam prefektur lainnya, termasuk Chiba, Kanagawa dan Saitama. Getaran gempa juga dirasakan di beberapa wilayah lain termasuk Tokyo.
Saat ini ada sekitar 200 orang warga mengungsi, yang tersebar di 70 pusat evakuasi Prefektur Fukushima.
Baca Juga: Kondisi Fukushima Pasca Diguncang Gempa 7,3 Magnitudo, Ratusan Orang Terluka
Pasca gempa 7,3 Magnitudo yang melanda timur laut Jepang di prefektur Fukushima dan Miyagi, pemerintah setempat melakukan pemadaman listrik, air, dan penghentian sementara operasional kereta cepat.
Pemerintah daerah meminta pemerintah pusat mengirimkan Pasukan Bela Diri Darat untuk membantu penyediaan air bagi warga.
Prefektur Miyagi dan Fukushima terus mengalami masalah pasokan air, dengan sekitar 5.000 rumah tangga sebelumnya mengalami pemadaman pasokan.
Sementara itu longsor terjadi di sepanjang Jalan Tol Joban di Soma, Prefektur Fukushima. Hal ini mendorong East Nippon Expressway Co. untuk menutup bagian antara persimpangan Iwaki di prefektur Fukushima dan persimpangan Watari di Prefektur Miyagi.
Alat berat telah dikirim untuk memindahkan batu-batu besar dan tanah yang menghalangi semua jalur.
East Japan Railway Co. mengatakan layanan kereta cepat shinkansen Tohoku antara Stasiun Nasushiobara di Prefektur Tochigi dan Stasiun Morioka di Prefektur Iwate telah ditangguhkan, dan akan tetap demikian sepanjang Senin setelah tiang di beberapa lokasi yang kabel-kabelnya ditemukan bengkok.
Penangguhan sebagian layanan di shinkansen Tohoku mendorong Japan Airlines Co. untuk mengoperasikan penerbangan khusus yang menghubungkan Bandara Haneda Tokyo dan Bandara Aomori di timur laut.
Shinkansen Akita antara Tokyo dan Akita, di timur laut Jepang, juga akan menghentikan layanan hingga Senin (15/2/2021).
Badan Meteorologi Jepang mengatakan gempa itu dirasakan di berbagai wilayah Jepang termasuk prefektur paling utara Hokkaido dan di wilayah Chugoku, yang meliputi Hiroshima, di Jepang bagian barat. (Andy Lala)
Baca Juga: Gempa Jepang, KBRI Tokyo Pastikan Belum Ada Korban WNI
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV