Pengguna Google Maps Temukan Istana Diktator di Penggunungan Bekas Uni Sovyet, Siapa Pemiliknya?
Kompas dunia | 14 Februari 2021, 12:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pengguna Google Maps digegerkan dengan penemuan sebuah bagunan misterius di penggunungan bekas Uni Sovyet.
Bagunan misterius tersebut disebut sebagai Istana Diktator dan terletak di sebelah barat Turkmenistan.
Para pengguna Google Maps melihat bagunan tersebut bergaya seperti di film-film James Bond.
Baca Juga: Aliran Sungai yang Indah di Inggris Ternyata Salah Satu Tempat Paling Berbahaya di Dunia
Mereka mengatakan bagunan misterius itu memiliki pos pemeriksaan dan dikelilingi dengan kawat.
Spekulasi mengenai pemilik bangunan misterius tersebut pun merebak di antara pengguna Reddit.
“Jelas apa pun yang terjadi di sana, seseorang ingin menjadikannya sebagai tempat rahasia,” tutur salah seorang pengguna dikutip dari Daily Star.
Baca Juga: Seorang Kanibal Rusia Dihukum Penjara Seumur Hidup Karena Merebus dan Menyantap Tiga Korbannya
Pengguna tersebut mengungkapkan bangunan misterius tersebut kemungkinan milik Presiden Turkmenistan, Gurbangluy Berdimuhamedov.
Pengguna itu mengungkapkan Berdimuhamedov jelas menyukai material bangunan misterius tersebut.
Baca Juga: Sedang Test Drive, Mobil Mercy Rp 2 Miliar Ringsek Tabrak Pipa
Selain itu tak adanya tempat untuk parkir, menegaskan bangunan misterius itu tak diperuntukkan bagi turis atau grup yang besar.
Menurut postingan di Reddit, bangunan misterius itu sebelumnya adalah komplek mewah era Soviet yang ditinggalkan dan diubah lagi hanya dalam 10 bulan, antara 2016 dan 2017.
Sementara itu, pengguna Google ikut mengungkapkan pandangannya mengenai bangunan misterius tersebut.
Baca Juga: Hanya Karena Biarkan TV Menyala Semalaman, Nenek 74 Tahun Pukul Kepala Kekasihnya dengan Palu
“Kesimpulannya, seseorang ingin membangun komplek gedung mewah dengan cepat di negara otoriter. Siapa pun yang menginginkannya, membangunnya di pegunungan yang tak bisa dilihat semua orang,” katanya.
“Mereka jelas menginginkan privasi dan keamanan sebagai prioritas utama. Bukan sesuatu yang semua orang bisa lakukan,” tambahnya.
Dia juga mengisyaratkan bahwa bangunan tersebut kemungkinan besar milik Presiden Turkmenistan, mengingat hanya dia yang memiliki kekuatan dan uang banyak di negara tersebut.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV