Biarawati Tertua di Eropa yang Sembuh Dari Covid-19 Rayakan Ulang Tahun ke 117
Kompas dunia | 12 Februari 2021, 06:10 WIBPARIS, KOMPAS.TV - Seorang biarawati Prancis yang diyakini sebagai orang tertua kedua di dunia merayakan ulang tahunnya yang ke 117 dengan penuh gaya pada hari Kamis, dengan berbagai kudapan nikmat dan ucapan selamat, kartu dan bunga untuk merayakan umur panjangnya yang luar biasa.
Biarawati ini melalui dua perang dunia dan baru-baru ini berhasil mengalahkan virus corona, seperti dilansir Associated Press, Kamis, (11/02/2021)
Bayangkan ini: Suster Andre kira-kira berusia 8 tahun saat Titanic tenggelam dan sekitar berusia 10 tahun saat perang dunia I meletus.
Di hari ulang tahunnya yang ke 117, suster André menerima Misa untuk menghormatinya, disusul pesta dengan sampanye, anggur merah, dan porta.
Kemudian biarawati yang kini tuna netra itu tidur siang, kemudian lanjut diikuti dengan lebih banyak perayaan, termasuk camilan sore hidangan Alaska panggang, makanan penutup favoritnya.
"Itu membuatku sangat, sangat, sangat, sangat bahagia," kata gadis yang berulang tahun itu.
“Karena saya bertemu dengan semua orang yang saya cintai dan saya berterima kasih kepada surga karena telah memberikan mereka kepada saya. Saya berterima kasih kepada Tuhan atas semua masalah yang mereka berhasil lewati," tutur biarawati yang bernama asli Lucile Randon itu.
Baca Juga: Orang Tertua Eropa, Seorang Biarawati Berusia 116 Tahun Sembuh dari Covid-19
Hari besar Suster André dimulai dengan video call pagi hari dengan keponakan dan cicitnya, diikuti dengan Misa untuk menghormatinya yang dipimpin oleh uskup Katolik setempat, kata David Tavella, manajer komunikasi untuk panti jompo di selatan kota Toulon, Prancis, tempat tinggal suster itu.
Hidangan khusus pesta ulang tahunnya diawali foie gras, diikuti oleh capon dengan jamur harum. “Semuanya dicuci dengan anggur merah, karena dia minum anggur merah."
Itu salah satu rahasia umur panjangnya, kata Tavella kepada The Associated Press. Ada juga port dan Champagne "karena 117 tahun harus dirayakan dengan bersulang," ujarnya.
Dia melewatkan hidangan penutup karena dia lelah, tetapi kemudian disajikan untuknya setelah tidur siang - dengan tiga lilin dan angka 117 di atasnya.
Mengemas 117 lilin dalam sebuah kue ulang tahun ternyata tidak mungkin, karena tidak cukup dan kira-kira akan menjadi ancaman bahaya kebakaran.
Baca Juga: Dengarkan! Terompet Sangkakala Tertua di Dunia Kembali Ditiup di Prancis Setelah 17.000 Tahun
"Kami sudah lama berhenti mencoba," kata Tavella. "Bahkan jika kami membuat kue besar, saya tidak yakin dia akan memiliki cukup napas untuk meniup semua lilinnya. Anda akan membutuhkan alat pemadam api."
Nama lahir Sister André adalah Lucile Randon.
Kelompok Riset Gerontologi, yang memvalidasi rincian orang yang diperkirakan berusia 110 tahun atau lebih, mendaftarkan Suster Andre sebagai orang tertua kedua di dunia, di belakang seorang wanita berusia 118 tahun asal Jepang, Kane Tanaka.
Tavella mengatakan kepada media Prancis awal pekan ini Suster André dinyatakan positif mengidap virus corona pada pertengahan Januari, tetapi dia hanya memiliki sedikit gejala sehingga dia bahkan tidak menyadari dirinya terinfeksi.
Keberhasilannya mengalahkan Covid-19 menjadi berita utama di Prancis dan dunia.
Baca Juga: Situs Arkeologi Salah Satu Masjid Tertua Ditemukan Di Tiberias, Dibangun oleh Shurahbil ibn Hasana
“Ketika seluruh dunia tiba-tiba mulai membicarakan kisah ini, saya mengerti Suster André "seperti api Olimpiade yang berjalan keliling dunia dan dinantikan semua orang, karena kita semua butuh sedikit harapan saat ini," Kata Tavella.
Ketika Tavella berbicara dengannya pada hari Kamis tentang rencana untuk merayakan ulang tahun berikutnya tahun 2022, suster Andre menjawab: "Saya tidak akan berada di sini tahun depan," dia mengutip ucapannya sambil menambahkan: "Tapi dia telah mengatakan itu selama 10 tahun terakhir,"
Ndilalah, Tavella juga merayakan ulang tahunnya yang ke-43 pada hari Kamis, (11/02/2021).
“Kami sering bercanda bahwa dia dan saya lahir di hari yang sama,” ujarnya.
"Saya tidak pernah mengatakan pada diri saya sendiri bahwa dia 117 karena dia begitu mudah diajak bicara, berapa pun usianya. Hanya ketika dia berbicara tentang Perang Dunia I seolah-olah dia hidup melaluinya, saya menyadari, 'Ya, dia benar-benar hidup melaluinya!'”
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV