Pengunjuk Rasa Beragam Lapisan Sosial Myanmar Turun ke Jalan Besar-Besaran Abaikan Larangan Militer
Kompas dunia | 11 Februari 2021, 05:45 WIBBaca Juga: Generasi Milenial Turun Gunung Berunjuk Rasa Melawan Militer Myanmar, Simak Cara Mereka Melawan
Di Naypyitaw dan Mandalay pada hari Selasa, polisi menyemprotkan kanon air dan melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan pengunjuk rasa.
Di Naypyidaw, polisi menembakkan peluru karet dan tampaknya peluru tajam, melukai seorang pengunjuk rasa wanita, menurut saksi mata dan rekaman di media sosial.
Laporan tersebut tidak dapat dikonfirmasi secara independen. Human Rights Watch mengutip seorang dokter di rumah sakit Naypyitaw yang mengatakan wanita itu dalam kondisi kritis.
Dokter mengatakan wanita itu memiliki proyektil yang bersarang di kepalanya, diyakini sebagai peluru yang menembus bagian belakang telinga kanan, dan telah kehilangan fungsi otak yang signifikan.
Baca Juga: Terdengar Suara Tembakan, Beberapa Pengunjuk Rasa di Myanmar Terluka Saat Unjuk Rasa
Dokter mengatakan seorang pria juga telah dirawat dengan luka di tubuh bagian atas yang mirip dengan peluru tajam.
Jaringan televisi negara MRTV, dalam salah satu dari sedikit laporannya tentang protes tersebut, pada Selasa malam menyiarkan berita yang menunjukkan para pengunjuk rasa adalah pihak yang bertanggung jawab atas kekerasan tersebut.
Tidak ada insiden besar yang terpantau pada unjuk rasa besar hari Rabu di Mandalay. Pengguna media sosial mengatakan 82 orang yang ditangkap sudah dibebaskan aparat kepolisian.
Pengunjuk rasa yang turun ke jalan sangat beragam dan mencerminkan banyak lapisan masyarakat Myanmar. Terlihat mahasiswa kedokteran, tenaga kesehatan, pengacara, biksu budda, kelompok pecinta binaraga, ikut turun ke jalan.
Baca Juga: Protes di Myanmar Kian Marak, Junta Militer Berlakukan Aturan Pembatasan Baru
Sosial media, walau begitu, didominasi gambar pengunjuk rasa dari kaum pecinta binaraga, atau anak gym, yang berpawai di Mandalay menentang junta militer
Selain itu ada serombongan besar perempuan muda yang turun ke jalan, mengenakan gaun pengantin, yang tampak lebih cocok di pelaminan.
Hari Selasa malam, militer menggeledah markas partai NLD yang dipimpin Suu Kyi, yang asalnya akan memerintah lima tahun ke depan berdasarkan hasil pemilu November kemarin namun dikudeta oleh militer.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV