> >

Apa Saja Yang Berhasil Diungkap Tim WHO di Wuhan Soal Covid-19? Ini Fakta-Faktanya.

Kompas dunia | 10 Februari 2021, 22:03 WIB
Pemimpin tim WHO Peter Ben Embarek berbicara pada wartawan saat tiba di bandara di Provinsi Hubei seusai kunjungannya di Wuhan, China, Rabu (10/2). (Sumber: AP Photo / Ng Han Guan)

WUHAN, KOMPAS.TV – Tim Badan Kesehatan Dunia WHO tengah meninggalkan China pada Rabu (10/2) setelah mendapat sejumlah fakta baru seputar asal-muasal pandemi Covid-19. Pandemi yang dimulai sejak setahun lalu itu kini telah membunuh lebih dari 2,3 juta orang di seluruh dunia. Meski fakta-fakta baru berhasil diungkap, terdapat sejumlah pertanyaan besar yang masih belum terjawab.

Kunjungan tim WHO sendiri sebenarnya sensitif secara politis bagi China, yang khawatir karena telah dituduh tak mampu menangani pandemi di masa awal kemunculannya. Apalagi, seluruh dunia pun ikut mengawasi.

Di akhir kunjungannya selama 4 minggu di Wuhan – tempat kasus-kasus Covid-19 pertama kali terdeteksi pada Desember 2019 –, anggota tim WHO Peter Daszak mengungkapkan keoptimisannya.

“Kami punya petunjuk-petunjuk jelas tentang apa langkah-langkah yang harus diambil selanjutnya,” ujarnya seperti dilansir dari Associated Press. “Kami jadi tahu lebih banyak sekarang, setelah pekerjaan yang kami lakukan.”

Baca Juga: Tim Investigasi WHO: Kemungkinan Virus Covid-19 Sudah Menyebar Lebih Dulu Sebelum di Wuhan

Kunjungan itu sendiri tak pernah diharapkan bakal menguak secara pasti asal-muasal pandemi, yang menurut penelitian, sebenarnya bisa memakan waktu bertahun-tahun.

Lalu, apa saja yang berhasil dieksplorasi oleh tim WHO selama kunjungan mereka di Wuhan? Ini dia sejumlah faktanya:

Kelelawar

Misi ke Wuhan tidak mengubah teori utama tentang asal virus. Para ilmuwan menduga, kemungkinan besar kelelawar merupakan pembawa virus, dan binatang nokturnal ini menularkannya ke binatang lain, sebelum kemudian menularkannya ke manusia. Meskipun ada sejumlah kemungkinan lain – kelelawar langsung menularkan virus ke manusia secara langsung, misalnya – jalur penularan melalui binatang ke-2 tampaknya merupakan skenario yang paling banyak diduga oleh tim WHO dan tim China. Pertanyaan yang masih menggantung adalah: binatang apa dan di manakah?

Pasar Makanan Laut

Pasar Makanan Laut Huanan, yang memiliki klaster kasus penularan di awal pandemi, sejak lama diduga menjadi lokasi awal manusia terinfeksi Covid-19. Selain menjual makanan laut beku, Pasar Huanan juga menjual satwa liar peliharaan. Termasuk di antaranya kelinci – yang rentan terhadap virus –, juga tikus bambu dan musang – yang diduga juga rentan terhadap virus.

Baca Juga: Tim WHO Blusukan ke Pasar Wuhan Cari Fakta Asal-usul Virus Corona

Pada konferensi pers pada Selasa (9/2), seorang anggota tim WHO mengatakan telah melacak sejumlah binatang ini hingga ke peternakan atau penjual binatang di kawasan yang merupakan rumah bagi kelelawar sang pembawa virus.

Penemuan ini memungkinkan pengalihan fokus baru ke pasar. Pejabat kesehatan China sendiri menyangkal bahwa pasar merupakan lokasi asal virus, dengan menyebut bahwa hanya permukaan pasar yang terdeteksi positif, dan bukan produk hewan yang dijual di sana. Mereka mengatakan, tampaknya ada kasus Covid-19 di lokasi lain di Wuhan pada saat yang bersamaan dengan munculnya klaster di Pasar Makanan Laut Huanan. Jadi, masih terbuka kemungkinan bahwa virus ditularkan dari binatang ke manusia juga terjadi di lokasi lain. Nah.

Laboratorium

Kesimpulan yang didapat dari para pakar China dan internasional menyebut, tampaknya sangat tidak mungkin virus bocor dari Institut Virulogi Wuhan, sebuah laboratorium yang memiliki koleksi sampel virus yang ekstensif. Mantan Presiden AS Donald Trump dan sejumlah pejabat di pemerintahannya termasuk di antara mereka yang menuding kemungkinan ini, hingga menyulut penyangkalan penuh kemarahan dari China. Kebanyakan ahli pun meragukan tudingan Trump ini.

Baca Juga: Tim Ahli WHO Kunjungi Laboratorium Virus di Wuhan Untuk Selidiki Asal Usul Virus Corona

Tim WHO menyatakan, kebocoran virus dari laboratorium amat sangat jarang terjadi. Pun, tak ada bukti bahwa virus itu ada di laboratorium di Institut Virulogi Wuhan atau di lokasi manapun di dunia saat pandemi dimulai. Tim WHO juga meninjau protokol keselamatan yang diterapkan di institut tersebut, dan pemimpin tim WHO Peter Ben Embarek berkesimpulan, “Sangat tidak mungkin ada yang bisa lolos dari tempat seperti itu."  

Rantai Makanan Beku

Hasil penyelidikan gabungan menyebut adanya kemungkinan bahwa virus dapat menular ke manusia melalui produk makanan beku. Kemungkinan ini sedikit mengejutkan para pakar asing yang menganggap kemungkinan itu terbilang kecil.

Teori penularan via produk makanan beku ini diusung para pejabat China, yang telah mendeteksi virus pada sejumlah kemasan makanan beku impor. Mereka menyimpulkan, virus bisa saja datang ke China dari luar negeri.

Anggota tim WHO Marion Koopmans menyangkal kesimpulan itu. “Tidak mungkin, virus tidak mungkin muncul sendiri dari produk makanan beku,” sanggahnya. “Virus pasti muncul dari tempat yang lain."

Data

Sejumlah pertanyaan sempat terlontar saat tim WHO memulai misinya di Wuhan, seperti seberapa bebas China membiarkan para peneliti mengunjungi sejumlah tempat dan mewawancarai sejumlah orang yang mereka inginkan. Namun, saat misi berakhir, tim WHO tampaknya puas dengan pengaturan yang diberikan China, setidaknya dari komentar yang mereka utarakan di depan publik. Anggota tim WHO Thea Koelsen Fischer mengatakan, ia tak bisa hanya mengandalkan data mentah dan harus melihatnya dari analisa data.

Baca Juga: WHO Selidiki Asal Usul Virus Corona, Keluarga Korban di Wuhan Dibungkam

 

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU