Dipenjara Karena Kritik, Aktivis Hak Perempuan Arab Saudi Akhirnya Dibebaskan
Kompas dunia | 9 Februari 2021, 20:29 WIBKasus Al-Hathloul, dan pemenjaraannya selama dua setengah tahun terakhir, telah menuai kritik dari kelompok hak asasi manusia, anggota Kongres Amerika dan anggota parlemen Uni Eropa.
Media Saudi yang pro-pemerintah mengecap mereka sebagai "pengkhianat". Sementara keluarga Loujain mengatakan, ia mengalami pelecehan seksual dan penyiksaan di penjara.
Organisasi hak asasi ALQST telah menyimpan bukti-bukti penyiksaan dan kekerasan seksual yang dialami al-Hathloul sejak penangkapannya.
Baca Juga: Hanya Karena Miliki Snapchat, Wanita Arab Saudi Dibunuh dan Dikubur di Gurun
Menurut anggota keluarganya, Loujain beberapa kali mengalami penyiksaan di depan Saud al-Qahtani, bawahan Pangeran Mohammed.
Pengadilan Arab baru-baru ini menolak tuduhan tersebut.
Pelepasan Loujain ini muncul beberapa minggu setelah pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden resmi menjabat. Joe Biden pernah bersumpah akan mengambil sikap yang lebih tegas atas pelanggaran hak asasi manusia Arab Saudi.
Biden mengatakan akan menghentikan dukungan Amerika untuk agenda militer Arab di Yaman. Ia juga mengatakan perang lebih dari enam tahun di Yaman "harus diakhiri".
Para pengamat melihat konflik di Timur Tengah secara luas sebagai konflik proksi antara Arab Saudi dan Iran.
Baca Juga: Joe Biden Putuskan AS Hentikan Dukungan pada Arab Saudi di Perang Yaman
Sebelumnya, otoritas Arab telah membebaskan dua aktivis dengan kewarganegaraan AS. Penahanan dua aktivis itu ditangguhkan sambil menunggu persidangan mereka.
Mereka adalah Bader al-Ibrahim, seorang ahli epidemiologi dan jurnalis, dan Salah al-Haidar, komentator media. Mereka bebas pada Kamis (4/2/2021).
Penulis : Ahmad-Zuhad
Sumber : Kompas TV