Protes di Myanmar Kian Marak, Junta Militer Berlakukan Aturan Pembatasan Baru
Kompas dunia | 9 Februari 2021, 10:14 WIBMedia pemerintah untuk pertama kalinya, menyebut bahwa protes yang dilakukan demonstran akan membahayakan stabilitas negara.
Baca Juga: Kudeta Myanmar: Tenaga Kesehatan, Biksu, Suku Minoritas, Bergabung Unjuk Rasa Menentang Militer
“Demokrasi bisa dihancurkan jika tidak ada disiplin,” demikian pernyataan Kementerian Penerangan yang dibacakan di stasiun televisi negara MRTV. "Kami harus mengambil tindakan hukum untuk mencegah tindakan yang melanggar stabilitas negara, keamanan publik, dan supremasi hukum."
Aung San Suu Kyi, yang menjadi simbol internasional perjuangan negara untuk kebebasan, kini kembali menjadi tahanan rumah.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV