> >

Ulah China Sebabkan Guyana Akhiri Kesepakatan dengan Taiwan Terkait Pembukaan Kantor Dagang

Kompas dunia | 5 Februari 2021, 16:19 WIB
Juru Bicara Kementerian Taiwan, Joanne Ou menunjukkan peta Guyana terkait kerja sama pembukaan kantor dagang di sana yang tak lama kemudian diakhiri oleh negara Amerika Selatan tersebut. (Sumber: AP Photo)

GEORGETOWN, KOMPAS.TV - Guyana secara mengejutkan mengakhiri kesepakatan dengan Taiwan dalam membuka kantor dagang, Kamis (4/2/2021).

Hal itu dikarenakan kritikan China terhadap Guyana yang menegaskan agar negara Amerika Selatan itu memperbaiki kesalahannya.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Taiwan mengumumkan telah mencapai kesepakatan dengan Guyana pada 11 Januari lalu.

Baca Juga: Donald Trump Tolak Hadiri Sidang Pemakzulan Dirinya, Dianggap Inkonstitusional

Seperti dikutip dari CNN, Kesepakatan tersebut terkait pembukaan kantor dagang Taiwan di Guyana, yang secara efektif berperan sebagai Kedutaan Besar secara de facto.

Namun, hal itu langsung dikritik oleh China melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Wang Wenbin.

Dia mengungkapkan Beijing berharap Guyana tak mengikat dalam hubungan resmi dengan Taiwan.

Baca Juga: Joe Biden Putuskan AS Hentikan Dukungan pada Arab Saudi di Perang Yaman

Wenbin pun mengimbau Guyana untuk dengan sungguh-sungguh mengambil langkah untuk memperbaiki kesalahan mereka.

Kementerian Luar Negeri Guyana langsung merespon kritikan China tersebut dengan mengakhiri kesepakatan dengan Taiwan.

Baca Juga: Detik-detik Baku Tembak Polisi AS dan Buronan di Jalan Raya

“Pemerintah belum menjalin hubungan diplomatik atau hubungan dengan Taiwan dan sebagai akibat dari miskomunikasi perjanjian yang ditandatangani, perjanjian ini telah dihentikan,” bunyi pernyataan pihak Guyana.

Guyana memang memiliki hubungan dekat dengan China secara tradisional, terkait kerja sama keduanya di bidang perdagangan minyak.

Sementara itu, hubungan China dengan Taiwan sudah memanas sejak lama.

Baca Juga: Orang Kepercayaan Aung San Suu Kyi Ditangkap Militer Myanmar, Terancam Hukuman Penjara Seumur Hidup

China menegaskan bahwa Taiwan merupakan bagian dari kedaulatannya yang sudah lama terpisah.

Sementara itu, Taiwan menegaskan bahwa mereka merupakan negara yang merdeka dan berdiri sendiri.

China pun kerap memberikan tekanan kepada negara-negara yang mengakui kedaulatan Taiwan.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU