AS Tinjau Langkah yang Akan Diambil Untuk Myanmar dan Rusia
Kompas dunia | 3 Februari 2021, 05:03 WIBNavalny, yang merupakan kritikus Presiden Rusia Vladimir Putin yang paling terkemuka, mengecam proses penangkapannya sebagai upaya sia-sia Kremlin untuk menakut-nakuti jutaan warga Rusia agar tunduk pada pemerintah.
Keputusan untuk menghukum Navalny tetap diambil meskipun ada protes besar-besaran di seluruh Rusia selama dua akhir pekan terakhir. Negara-negara barat pun menyerukan agar juru kampanye antikorupsi berusia 44 tahun itu untuk dibebaskan.
Baca Juga: Uni Eropa Menentang Aksi Kudeta Militer di Myanmar
Hukuman penjara yang dijatuhkan pada Navalny berasal dari dakwaan penggelapan yang terjadi tahun 2014. Tuduhan ini ditolak Navalny dan menurutnya, tuduhan ini dibuat-buat dan sarat nuansa politik.
Navalny ditangkap 17 Januari setelah kembali dari lima bulan masa pemulihannya di Jerman dari serangan yang diduga dilakukan oleh Kremlin.
Otoritas Rusia menyangkal keterlibatan mereka dalam percobaan pembunuhan terhadap Navalny. Meskipun telah diuji oleh beberapa laboratorium Eropa, otoritas Rusia mengatakan mereka tidak memiliki bukti bahwa dia diracun.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV