Kepergok Kongkow di Bar Saat Darurat Corona, Anggota Parlemen Jepang Mengundurkan Diri
Kompas dunia | 2 Februari 2021, 13:50 WIBTOKYO, KOMPAS TV - Seorang anggota senior koalisi partai yang berkuasa di Jepang mengundurkan diri dari parlemen pada Senin (1/2) setelah membuat marah publik karena mengunjungi bar Nyonya Rumah di Tokyo.
Kiyohiko Toyama mendatangi bar itu di tengah seruan Pemerintah untuk menghindari acara yang tidak perlu selama pemberlakuan status keadaan darurat untuk mengendalikan penyebaran Virus Corona.
Dikutip dari Kyodo News, mantan penjabat sekretaris jenderal Komeito, mitra koalisi junior Partai Demokrat Liberal (LDP), telah mengaku mengunjungi bar nyonya rumah di distrik Ginza yang mewah di Tokyo hingga larut malam pada 22 Januari.
Baca Juga: Kudeta Militer di Myanmar, Jepang Tak Berencana Pulangkan Warganya
Kunjungan tersebut sontak memicu protes dari masyarakat, yang telah diminta untuk menahan diri terutama dari tamasya di malam hari di bawah keadaan darurat yang berlaku di ibu kota dan daerah lainnya.
Kunjungan serupa baru-baru ini di bar Nyonya Rumah Ginza juga dilakukan oleh Jun Matsumoto, mantan penjabat ketua Komite Urusan Diet LDP.
Kejadian ini telah memberi amunisi kepada kelompok oposisi untuk menyerang pemerintahan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga.
Jun Matsumoto dan dua anggota parlemen lainnya yang menemaninya ke bar, Takashi Otsuka, seorang eksekutif dari komite pengarah majelis rendah, dan wakil menteri pendidikan senior Taido Tanose, diminta untuk mengundurkan diri dari LDP karena masalah tersebut.
Baca Juga: Profil I Wayan Toma Nakamura, Peserta Produce 101 Jepang yang Berasal dari Bali
Kepada wartawan Taido Tanose mengatakan, PM Suga telah memecat Tanose dari jabatan wakil menteri senior setelah mengkritik kunjungannya ke bar sebagai sesuatu yang tidak pantas.
Jabatan Tanose selaku anggota parlemen majelis tinggi kemudian digantikan oleh Hideki Niwa.
"Sangat disesalkan, dan sebagai pemerintah kami meminta maaf kepada rakyat," kata Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato atas tindakan Tanose.
Otsuka dan Tanose sebelumnya memutuskan untuk menyerahkan jabatan mereka masing-masing di parlemen dan pemerintah.
Baca Juga: Bill Gates: Olimpiade Tokyo Bergantung Pada Kesuksesan Vaksinasi di Jepang
Jun Azumi, ketua urusan Diet (parlemen) dari kelompok oposisi utama, Partai Demokrat Konstitusional Jepang, meminta Suga menjelaskan kepada Diet tentang kunjungan ketiga anggota parlemen tersebut.
Kiyohiko Toyama juga mendapat kecaman setelah baru-baru ini diketahui menggunakan badan manajemen dana politiknya untuk menutupi biaya kunjungan sekitar 110.000 yen ($ 1.050) ke tempat hiburan malam termasuk bar Nyonya Rumah, di wilayah Kyushu, Jepang barat.
"Saya telah sangat melukai kepercayaan publik dalam politik oleh perilaku saya yang tidak pantas dan skandal yang melibatkan badan pengelola dana saya," ujar Kiyohiko Toyama kepada wartawan.
Pemimpin Partai Komeito, Natsuo Yamaguchi juga meminta maaf kepada publik atas kejadian ini, karena menyebabkan ketidakpercayaan politik yang kuat di antara orang-orang.
Baca Juga: Wakil Presiden IOC Bantah Pemberitaan: Tidak Pernah Ada Pembicaraan Untuk Batalkan Olimpiade Tokyo
“Pihak kami akan bekerja sebagai satu kesatuan untuk memulihkan kepercayaan,” ucapnya.
Toyama, 51 tahun anggota Komeito, telah memenangkan kursi di DPR empat kali dari distrik Kyushu di bawah sistem perwakilan proporsional. Ia telah menjalani dua masa jabatan sebagai anggota Dewan.
Kepada wartawan, Toyama mengatakan, tidak berniat mencalonkan diri dalam pemilihan majelis rendah mendatang. (Andylala)
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV