> >

Geger Maling Jemuran di Singapura, 104 Pakaian Dalam Jadi Saksi Bisu Tiket ke Penjara

Kompas dunia | 2 Februari 2021, 00:21 WIB
Di Singapura, seorang pria ketahuan mencuri pakaian dalam perempuan penghuni apartemen sehingga harus menjalani pengadilan dan mendapat hukuman penjara. Majelis hakim Singapura menjatuhi hukuman hukuman 7 bulan 1 minggu penjara pada Rabu (20/1/2021) kepada pemuda So Chik Hwee yang berusia 39 tahun, warga Malaysia yang tinggal di Singapura, seperti dikutip Kompas.com. (Sumber: Illustrasi )

SINGAPURA, KOMPAS.TV - Istilah Maling Jemuran tentu akrab di telinga kita, apalagi bila kita pernah tinggal di perkampungan atau pemukiman padat penduduk di kota besar.

Tindak pidana ini memiliki banyak variasi dan spesialisasi, motifnya pun mulai dari himpitan ekonomi hingga fantasi seksual, dan sudah menjadi fenomena sosial bukan hanya di Indonesia tapi juga di negara lain. 

Di Singapura, seorang pria ketahuan mencuri pakaian dalam perempuan penghuni apartemen sehingga harus menjalani pengadilan dan mendapat hukuman penjara. 

Majelis hakim Singapura menjatuhkan hukuman penjara 7 bulan 1 minggu hari Rabu (20/1/2021) kepada So Chik Hwee, seorang pemuda berusia 39 tahun warga Malaysia yang tinggal di Singapura, seperti dikutip Kompas.com yang dilansir dari Channel News Asia.

So Chik Hwee harus merasakan dinginnya tatapan sipir penjara dan bekunya malam setelah mengaku bersalah atas tindak pidana tiga kali membobol apartemen dan mencuri pakaian dalam perempuan.

Baca Juga: Heboh Ribuan Pakaian Dalam Wanita Hilang di Jemuran, Ternyata di Kamar Duda

Laporan tersebut tidak menyebut apakah Chik Hwee mencuri pakaian dalam yang baru dicuci, yang belum dicuci, atau hantam kromo mengambil semua pakaian dalam yang dia bisa temukan, bersih atau kotor, baru atau rombeng. 

Melansir Channel News Asia pada hari yang sama, Chik Hwee dalam persidangan mengaku mulai mencuri lingerie atau pakaian dalam perempuan sejak 30 April 2019, setelah melihat beberapa bra dan celana dalam dijemur di luar sebuah kamar apartemen.

Laporan yang dikutip dari Channel News Asia ini tidak menyebut ada barang lain yang dicuri selain pakaian dalam perempuan, yang menunjukkan Chik Hwee adalah seorang spesialis yang memiliki minat khusus dan dilengkapi bakat untuk menggapai minat tersebut.

Untuk seorang maling jemuran yang memiliki fantasi seksual khusus, pemandangan yang berada di hadapannya, yaitu pakaian dalam yang dijemur berjejer rapi di balkon apartemen, melambai-lambai ditiup angin, adalah kode panggilan untuk berbuat jahat.

Baca Juga: Kisah Korban Selamat dari Banjir Bandang Luwu Utara, Bepegang Kabel dan Tali Jemuran

Chik Hwee mengamati dengan sangat serius kamar itu selama 10 menit, lalu mengendap-endap dan membobolnya ketika yakin tidak ada orang di dalam. 

Dia menyusup masuk dengan cara membuka jendela dan memasukkan tangannya untuk membuka pintu dari dalam.

Chik Hween lalu bergegas secara profesional, membongkar rumah dengan hati-hati, khusus untuk  mencari barang-barang incarannya di tumpukan cucian serta lemari.

Semua bra dan celana dalam yang dicurinya dimasukkan ke kantong plastik. Namun pada satu kejadian, sebelum dia pergi, ndilalah anak penghuni apartemen bersama pembantunya pulang.

Bergegas, Chik Hwee lalu menutup pintu kamar tidur dan bersembunyi di sana hingga keadaan dianggap aman, untuk kemudian menyelinap keluar bersama barang-barang curiannya.

Baca Juga: Rumah Dibobol Maling Saat Ditinggal Ke Warung, Pelaku Bahkan Sempat Makan Sebelum Kabur

Pencurian kedua ia lakukan pada 25 Juni 2019, dengan naik lift ke lantai tertinggi dan berjalan menuruni tangga dari lantai ke lantai, untuk mencari sasaran.

Saat dia sampai di lantai 5, Chik Hwee melihat dua perempuan keluar kamar apartemen dan tidak mengunci kamarnya.

Ia lalu mengetuk pintu untuk memastikan tidak ada orang di dalam, dan setelah yakin tidak ada orang di dalam, dia kemudian masuk dan membongkar habis seluruh apartemen secara profesional. 

Hasilnya 26 bra, 11 pasang pakaian dalam, sepasang stoking, dan dua baju tidur atasan ludes dicuri Chik Hwee.

Laporan tersebut tidak menyebut apakah ada benda lain yang dicuri selain daleman perempuan, dan belum diketahui seberapa kesal perasaan korban pencurian Chik Hwee, mengingat mungkin di hari esok korban belum tentu memiliki pakaian dalam untuk digunakan.

Baca Juga: Puluhan Pakaian Dalam Dicuri dan Dibuang di Sembarang Tempat, Pelaku Belum Terungkap

Aksi ketiganya dilakukan pada Oktober 2020, setelah melihat pakaian dalam dijemur di lantai 6 apartemen. Untuk sosok seperti Chik Hwee, pandangan yang menurutnya sangat indah itu tidak mampu dilawan. Di sana Chik Hwee mencuri 3 bra dan 8 buah pakaian dalam.

Aparat kepolisian Singapura, seperti biasa, tidak pernah menganggap remeh setiap pengaduan kepada polisi, apalagi dari warga Singapura yang terkenal taat membayar pajak.

Setelah melakuan serangkaian penyelidikan profesional dengan seluruh prosedur dan peralatan milik kepolisian setempat, Chik Hwee berhasil diringkus akhir bulan itu.

Dokumen pengadilan tidak mengungkap bagaimana dia ditangkap, dan belum diketahui apakah Chik Hwe ditangkap secara dramatis atau secara biasa-biasa saja, dan belum diketahui bagaimana perasaan tetangga Chik Hwee, apalagi saudara dan handai taulan bila mengetahui perbuatan Chik Hwee. 

Baca Juga: Teror Pencurian Celana Dalam Wanita

Saat diringkus, kepolisian menemukan Cik Hwee menyimpan 60 bra serta 44 celana dalam perempuan bekas pakai.

Belum didapat keterangan apakah Chik Hwee bisa menjelaskan dari mana asalnya, siapa pemiliknya, apakah dia mendapat ijin pemilik pakaian dalam untuk menyimpannya, dan apakah Chik Hwee mencuci bersih pakaian dalam yang dia curi. 

Laporan medis dari Institute of Mental Health menemukan Chik Hwee mengidap kelainan seksual yang bernama sexual fetish. Apa itu?

Sexual Fetish adalah dorongan hasrat seksual kuat yang selalu muncul menggebu-gebu tak tertahankan setiap kali melihat pakaian dalam perempuan, khususnya bra dan celana dalam.

Baca Juga: Baru Belajar Ilmu Hitam Pencuri Beraksi Hanya Pakai Celana Dalam, Ini Alasannya

Tujuannya hanya satu, yaitu untuk mencapai kepuasan seksual. Tidak ada motif lain, seperti motif ekonomi maupun motif sosial yang ditemukan selain motif tersebut.

Chik Hwee juga diketahui menyadari sepenuhnya kondisinya, dan mengaku bersalah.

Jaksa penuntut meminta hukuman 9 bulan penjara, tetapi pengacara So Wee Hong Shern meminta dikurangi menjadi 6 bulan, dan akhirnya diputuskan 7 bulan plus satu minggu penjara.

Pengacara beralasan, kliennya tidak memiliki riwayat penjara dan dipecat dari pekerjaan akibat kasus tersebut.

Di Singapura membobol rumah dan mencuri bisa dipenjara hingga 10 tahun. 

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU