Sistem Kesehatan Terancam Runtuh, Portugal Berusaha Keras Menambah Bangsal Covid-19
Kompas dunia | 29 Januari 2021, 08:19 WIBLISBON, KOMPAS.TV - Di Rumah Sakit Militer Lisbon, ratusan tentara menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk mengubah setiap ruang yang tersedia menjadi bangsal darurat Covid-19. Portugal berjuang keras untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 yang mendadak melanda sistem kesehatan mereka.
Ruang tunggu rumah sakit, ruang konsultasi, dan atrium telah diisi penuh dengan tempat tidur. Minggu ini, kantin rumah sakit bahkan dikorbankan untuk menjadi bangsal Covid-19. Ini merupakan ruang terakhir yang tersisa di rumah sakit tersebut.
"Dalam sembilan bulan pertama (pandemi), kami melipatgandakan kapasitas kami. Kini kami harus melipatgandakan kapasitas tiga kali lipat dari itu," kata Brigjen Rui Sousa, seorang dokter tentara yang telah 20 tahun mengepalai Rumah Sakit Militer.
Baca Juga: Khawatirkan Virus Varian Baru dari Brasil, Inggris Larang Penerbangan dari Brasil dan Portugal
Seperti dikutip dari the Associated Press, lonjakan pandemi pada Januari telah membuat layanan medis di Portugal mencapai titik puncaknya. Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, berdasarkan ukuran populasi, Portugal telah menjadi negara yang paling terpukul di dunia selama lebih dari seminggu, dalam hal penambahan kasus baru dan kematian setiap hari.
Portugal sekarang menghadapi masalah yang mengkhawatirkan. Mereka terus menambah tempat tidur baru. Kemudian setelah tempat tidur baru tersedia, dengan cepat langsung terisi pasien baru dan mereka kembali membutuhkan tempat tidur lainnya. Namun sebenarnya, tempat tidur tambahan dan bangsal baru relatif cepat diproduksi, sedangkan staf medis terlatih tidak.
Para ahli memperkirakan, lonjakan akan mencapai puncaknya hanya pada pertengahan Februari. Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan runtuhnya sistem kesehatan negara.
“Sumber daya manusia terbatas, dan di sanalah situasi yang paling kritis,” kata Carlos Robalo Cordeiro, anggota komite krisis di Asosiasi Dokter Nasional Portugal dan Wakil Presiden European Respiratory Society.
“Jumlah (pasien) melebihi kapasitas sumber daya untuk merespons,” katanya.
Portugal terguncang oleh efek ganda dari pelonggaran pada Natal 2020 dan munculnya virus corona varian baru, yang menyebar cepat dan pertama kali diidentifikasi di Inggris.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV