> >

Perancis-Jerman Prihatin dengan Situasi di Rusia Terkait Penangkapan Alexei Navalny

Kompas dunia | 26 Januari 2021, 14:50 WIB
Orang-orang bentrok dengan polisi selama protes terhadap pemenjaraan pemimpin oposisi Alexei Navalny di St. Petersburg, Rusia, Sabtu, (23/1/2021). (Sumber: AP PHOTO/DMITRI LOVETSKY via Kompas.com)

PERANCIS, KOMPAS.TV- Negara Rusia tengah bergejolak lantaran penangkapan dan penahanan tokoh oposisi Alexei Navalny memicu gelombang protes dan juga aksi demontrasi besar di berbagai kota.

Hal ini pun memantik komentar dari dua negara Eropa lainnya, Perancis dan Jerman, yang mengaku prihatin dengan perkembangan situasi di negara yang dikomandoi Presiden Vladimir Putin tersebut.

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (26/1/2021), Jean-Yves Le Drian, selaku Menteri Luar Negeri Perancis mengatakan kepada media di negara tersebut bahwa penangkapan massal yang dilakukan pemerintah Rusia terhadap para demonstran dianggap mengkhawatirkan.

Baca Juga: Ketua Yayasan Anti Korupsi Rusia: Pemerintah Terguncang Protes Menuntut Pembebasan Alexei Navalny

“Ini pengabaian supremasi hukum, penangkapan kolektif dan preventif ini tidak dapat ditoleransi,” ujar Le Drian, Minggu (24/1/2021).

Le Drian menjelaskan adanya tindakan represif dalam menangani aksi unjuk rasa menuntut pembebasan Alexei Navalny merupakan sebuah langkah mundur.

“Saya menemukan kemerosotan ke arah otoritarianisme, dan ini sangat mengkhawatirkan,” imbuh Le Drian.

Baca Juga: Dituding Alexei Navalny Punya Istana Mewah di Laut Hitam, Ini Bantahan Presiden Rusia Vladimir Putin

Dia pun mengajak kepada Pemerintah Rusia untuk berdialog terhadap permasalahan yang terjadi.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas sebelumnya sudah mengecam penangkapan Alexei Navalny yang kembali dari perawatan di Jerman.

Dia menyebut bahwa Navalny memilih untuk kembali ke Rusia karena di sanalah dia merasakan berada di rumahnya dan ingin melaksanakan kiprah politiknya.

“Bahwa dia ditahan pada saat kedatangannya oleh otoritas Rusia, itu sama sekali tidak bisa dipahami,” kata Heiko Maas kepada televisi Jerman.

Baca Juga: Puluhan Ribu Orang Demo Tuntut Pembebasan Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny

Sebagaimana diketahui, Tim Navalny mengatakan, di Moskwa saja sekitar 40.000 orang berpartisipasi dalam aksi portes.

Sementara kepolisian mengatakan yang ikut protes jauh lebih sedikit.

Aksi protes di Rusia pada Sabtu (23/1/2021) akhir pekan lalu digelar di lebih 100 kota dari Siberia sampai St Petersburg.

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU