Pentolan Pemburu Gading Gajah dan Cula Badak Afrika di Ekstradisi ke Amerika Serikat
Kompas dunia | 26 Januari 2021, 04:16 WIBPadahal, komposisi cula badak hanyalah Keratin, sama persis dengan komposisi kuku manusia dan binatang lain, serta tidak punya manfaat medis apapun bagi tubuh.
Baca Juga: Cegah Kepunahan, Kenya Sukses Upayakan Dua Embrio Badak Putih Utara Yang Hampir Punah
Di Indonesia, IUCN juga bekerja membantu pemerintah Indonesia dalam operasi penyelamatan Badak Sumatera yang saat ini menurun drastis populasinya.
Badak Sumatera secara ilmiah diidentifikasi hanya hidup di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Taman Nasional Way Kambas Lampung, serta diduga memiliki sedikit populasi di Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh.
Secara keseluruhan, jumlah Badak Sumatera (Dicerhorinus sumatrensis) di Indonesia kurang dari 80 ekor dan hidup terserak dalam enklave-enklave terpisah.
Hal tersebut menurut para ilmuwan, hanyalah menunggu kematian bila tidak segera diselamatkan dan dikumpulkan di habitat asli mereka.
Selain karena perburuan di masa lalu, penurunan drastis populasi Badak Sumatera di Indonesia disinyalir karena mengecilnya secara drastis habitat alami mereka akibat perambahan dan penjarahan hutan.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV