> >

Virus Varian Baru dari Inggris Kemungkinan Lebih Mematikan!

Kompas dunia | 23 Januari 2021, 07:56 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat memberikan keterangan dalam konferensi pers di kantornya di London, Inggris, Jumat (22/1). (Sumber: Leon Neal / Pool via AP)

LONDON, KOMPAS.TV – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, bukti awal menunjukkan bahwa virus varian baru yang muncul di Inggris kemungkinan lebih mematikan.

Namun, masih ada ketidakpastian seputar angka kematian akibat virus varian baru ini. Vaksin pun masih diharapkan berfungsi.

Data tersebut berasal dari para ahli matematika yang membandingkan tingkat kematian pada orang yang terinfeksi virus baru dan virus lama. Varian baru virus Covid-19 kini telah menyebar luas ke seluruh Inggris.

Baca Juga: Covid-19 Melonjak Lagi di Inggris, Festival Glastonbury Kembali Dibatalkan

“Selain lebih cepat menyebar, tampaknya sekarang ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa varian baru virus – varian yang pertama kali diidentifikasi di London dan Inggris bagian tenggara – ini bisa jadi terkait dengan tingkat kematian yang lebih tinggi,” ujar Johnson di kantornya di Downing Street 10, London, Inggris, Jumat (22/1) seperti dilansir dari BBC.

“Dampak dari virus varian baru ini, Layangan Kesehatan Masyarakat Inggris kini tengah berada dalam tekanan kuat.”

Sejumlah lembaga seperti Kesehatan Masyarakat Inggris, Imperial College London, Sekolah Kedokteran dan Higienitas Tropis dan Universitas Exeter masing-masing telah mencoba menilai seberapa mematikan virus varian baru tersebut. Dan sejumlah bukti tersebut telah dinilai oleh para ilmuwan yang tergabung dalam Nervtag, kelompok penasehat seputar ancaman virus pernafasan baru.

Baca Juga: Penelitian di Inggris Ungkap Dampak Kesehatan Serius Yang Harus Dijalani Penyintas Covid-19

Nervtag menyimpulkan bahwa ada kemungkinan realistik yang menunjukkan bahwa virus varian baru telah berkembang menjadi lebih mematikan, namun hal ini masih belum bisa dipastikan.

Kepala penasehat ilmiah pemerintah Inggris, Sir Patrick Vallance menggambarkan, data tersebut masih belum kuat.

“Saya ingin menekankan bahwa masih ada banyak ketidakpastian seputar angka di data dan kita masih harus bekerja untuk menentukan hasil persisnya, tapi jelas ada kekhawatiran bahwa varian baru ini akan lebih mematikan, selain sudah terbukti lebih mudah menular.”

Baca Juga: Jepang Temukan Virus Corona Varian Baru, Berbeda dengan Jenis yang Ditemukan di Inggris

Data sebelumnya menunjukkan bahwa virus varian baru menular 30% - 70% lebih cepat dibandingkan virus aslinya, dan ada petunjuk bahwa virus varian baru ini 30% lebih mematikan.

Contohnya, dalam 1.000 pasien berusia 60 tahun yang terinfeksi virus Covid-19 versi lama, 10 di antaranya diperkirakan akan meninggal. Namun, angka ini meningkat hingga 13 pada pasien yang terpapar virus varian baru.

Selisih angka ini ditemukan saat melihat angka semua orang yang terdeteksi positif Covid-19, namun analisa data rumah sakit tidak menemukan adanya peningkatan dalam tingkat kematian. Perawatan rumah sakit telah meningkat seiring kian terlatihnya para dokter menangani para pasien yang terpapar virus ini.

Varian baru virus pertama kali terdeteksi di Kent pada September silam. Varian baru ini kini terbilang menjadi virus yang paling banyak menjangkiti Inggris dan Irlandia Utara, dan telah menyebar ke lebih dari 50 negara.

Vaksin Pfizer dan Oxford-AstraZeneca diharapkan mampu melawan varian baru yang muncul di Inggris.

Namun, Sir Patrick menyatakan, ada kekhawatiran lebih terkait dua varian virus yang muncul di Afrika Selatan dan Brasil. “Kedua varian virus ini memiliki fitur tertentu yang berarti mereka mungkin kurang rentan terhadap vaksin. Kedua varian virus ini jelas lebih mengkhawatirkan ketimbang varian yang ada di Inggris pada saat ini, dan kita perlu memperhatikan dan mempelajarinya dengan seksama.”

Baca Juga: Khawatirkan Virus Varian Baru dari Brasil, Inggris Larang Penerbangan dari Brasil dan Portugal

Johnson menyatakan, pemerintah Inggris tengah bersiap mengambil langkah lebih jauh melindungi perbatasan untuk mencegah varian-varian baru virus masuk.

“Kita mungkin masih perlu mengambil tindakan lebih lanjut,” ujarnya.

Pekan lalu, pemerintah Inggris memperpanjang larangan perjalanan terhadap Amerika Selatan, Portugal dan banyak negara Afrika terkait kekhawatiran seputar virus varian baru. Para pelancong internasional kini harus terbukti negatif sebelum berangkat ke Inggris dan masuk karantina saat kedatangan.

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU