Mahmoud Abbas Umumkan Pemilu Presiden dan Parlemen Palestina Akan Digelar Tahun ini
Kompas dunia | 16 Januari 2021, 05:50 WIBPemilu untuk Dewan Nasional Organisasi Pembebasan Palestina yang mewakili Palestina secara internasional akan dilaksanakan pada 31 Agustus.
Baca Juga: Balas Serangan Hamas, Israel Lakukan Serangan Udara ke Jalur Gaza
Hamas menyambut keputusan itu dan mengutarakan "hasrat yang kuat untuk membuat tanggung jawab itu berhasil,"
Fatah dan Hamas sudah beberapa kali mencoba mempertemukan perbedaan, namun setiap upaya berakhir pada pertengkaran dan tuduh menuduh, membuat Palestina terpecah secara politik dan geografi, sehingga makin membuat kabur harapan untuk merdeka.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan pada bulan Desember oleh Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina menemukan bahwa jika pemilihan parlemen diadakan, Fatah akan memenangkan 38% suara dan Hamas akan memenangkan 34%.
Baca Juga: Pemimpin Hamas dan Hizbullah Bertemu, Ini Yang Dibicarakan
Abbas akan kalah dalam pemilihan presiden melawan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, 43% hingga 50%, menurut survei tersebut. Lembaga survei mewawancarai 1.270 warga Palestina secara langsung di Tepi Barat dan Gaza, dan melaporkan margin kesalahan 3%.
Hamas telah menghabiskan waktu bertahun-tahun membangun pemerintahannya sendiri di Gaza, termasuk dengan mempekerjakan pegawai negeri baru untuk menggantikan mereka yang setia kepada Abbas.
Mereka juga menolak untuk menyerahkan persenjataan roket dan senjata lainnya yang sangat banyak, dan menganggap Israel sebagai musuh bebuyutan.
Baca Juga: Tanggapi Normalisasi UEA-Israel, Presiden Palestina Ingin Hamas dan Fatah Berdamai
Abbas menentang kekerasan dan mendukung negosiasi yang mengarah pada solusi dua negara dengan Israel, posisi dengan dukungan internasional yang luas.
Hampir tidak mungkin bagi Hamas untuk memikul tanggung jawab atas daerah kantong Palestina di Tepi Barat, tempat Israel mempertahankan kendali keamanan secara keseluruhan.
Otoritas Palestina berkoordinasi dengan Israel dalam masalah keamanan, ekonomi, dan lainnya.
Abbas, 85 tahun, telah memimpin Otoritas Palestina dan PLO sejak kematian Yasser Arafat pada 2004 dan tidak memiliki penerus yang jelas.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV