Pria Bersenjata Serang Tempat Penampungan Hewan, Alasannya Mengejutkan
Kompas dunia | 15 Januari 2021, 11:51 WIBMELBOURNE, KOMPAS.TV - Seorang pria didakwa melakukan penyerangan di sebuah tempat penampungan hewan dan menodongkan senjatanya.
Pria bernama Tony Wittman telah menyerang sebuah tempat penampungan di Melbourne, Australia, Senin (11/1/2021) waktu setempat.
Pihak pengadilan mengungkapkan penyerbuan yang dilakukan pria berusia 44 tahun itu karena dia tengah mencari kucingnya yang hilang.
Baca Juga: Kim Jong-Un Pamerkan Rudal Kapal Selam Baru saat Parade Militer Korea Utara
Saat melakukan penyerangan, dia menggunakan pakaian kamuflase lengkap dan menodongkan senapa rifle miliknya ke seorang pekerja perempuan.
Pihak kepolisian mengungkapkan, korban dan koleganya mengalami trauma atas insiden tersebut.
Seperti dikutip dari BBC, Wittman kemudian dikenakan tuduhan penculikan, penahanan yang salah, perampokan bersenjata dan serangan bersenjata.
Baca Juga: Setelah Jokowi, Erdogan Disuntik Vaksin Covid-19, Sinovac
Polisi mengungkapkan Wittman menyerang penampungan hewan dan kemudian mengikat korban.
Dia meminta agar sang karyawan memberitahu di mana kucing miliknya di simpan.
Wittman kemudian meminta karyawan wanita itu untuk menghitung hingga 100 sebelum memanggil polisi.
Baca Juga: Taliban Keluarkan Dekrit, Desak Pemimpin Kelompok untuk Tak Berpoligami
Dia kemudia lari dan mengubur pakaian serta senjata yang dia pakai di dekat rumahnya.
Wittman pun ditangkap polisi, Selasa (12/1/2021) dan mengakui telah melakukan serangan tersebut.
“Pada kesempatan tersebut, dia bertindak untuk mendapatkan kembali kepemilikan seekor kucing, yang hanya akan dia miliki selama 10 jam,” tutur Detektif Senior Jo MacDonald kepada pengadilan.
Baca Juga: Terus Melonjak, Kini China Rawat Lebih Dari 1.000 Orang Karena Covid-19
Dia mengungkapkan Wittman pernah menjadi tentara, namun telah diberhentikan.
Sementara itu, Pengacara Wittman mengatakan kliennya menderita gangguan stress pasca trauma (PTSD).
Meski begitu, jaminan Wittman ditolak dan dia harus menghadiri pengadilan pada April mendatang.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV