> >

Amsterdam Tahun Depan Larang Turis Asing Nikmati Ganja di Kedai-Kedai Kopi Kota Tersebut

Kompas dunia | 13 Januari 2021, 07:05 WIB
Ilustrasi - transaksi sah ganja di Amsterdam (Sumber: EPA)

Produksi ganja tetap ilegal tetapi kedai kopi diizinkan untuk menjualnya.

Halsema mengatakan langkah itu akan memakan waktu beberapa bulan agar efektif karena perlu ada masa konsultasi dan transisi bagi para pemilik kedai kopi.

Larangan serupa, didukung oleh undang-undang tahun 2012, sudah ada di kota-kota seperti Maastricht dan Den Bosch, yang telah lama mengeluhkan banyaknya pelancong masuk dari Belgia, Jerman, dan Perancis hanya untuk menikmati ganja.

Khawatir maraknya pasar ganja di jalanan, Amsterdam tidak memaksakan apa yang disebut "kriteria tempat tinggal" bagi tamu di kedai-kedai kopi ganja, yang jumlahnya sekitar sepertiga dari total kedai kopi ganja Belanda. Sebaliknya pemerintah kota memberlakukan larangan merokok di beberapa bagian kota dan menutup toko individu.

Baca Juga: Museum Nasional Belanda Tahun Depan Gelar Pameran Tentang Perbudakan

Namun didorong oleh penerbangan murah dan pemesanan online, jumlah turis di Amsterdam melonjak menjadi hampir 20 juta pengunjung setahun, padahal penduduknya hanya 850,000 orang.

Bila kebijakan lama tetap berlaku, diperkirakan lebih dari 29 juta pelancong ganja akan datang ke Amsterdam tahun 2025, dan mereka adalah pelancong tidak berduit seperti dikutip pemerintah Amsterdam. 

Kota ini telah mengambil beberapa langkah untuk mengurangi kepadatan dan gangguan yang disebabkan oleh pariwisata yang berlebihan, diantaranya dengan membatasi jumlah toko, menekan Airbnb, menghentikan pembangunan hotel baru, dan menaikkan pajak.

Kalangan usaha setempat sangat menyambut baik pengumuman tersebut. Robbert Overmeer, dari asosiasi bisnis BIZ Utrechtsestraat, mengatakan kedai kopi ganja adalah "salah satu mata rantai terpenting dalam rantai pariwisata bernilai rendah".

Baca Juga: Kedutaan Besar Arab Saudi di Belanda Ditembaki, Tak Ada Korban Jiwa

Amsterdam sebenarnya "tidak hanya ingin pelancong berduit", seraya mengatakan, "datanglah ke Amsterdam untuk melancong ke musium, untuk menikmati makanan, untuk cinta, dan untuk pertemanan, namun bukan untuk keluyuran, menghisap ganja, dan menggunakan narkotika,"

Tetapi Joachim Helms dari asosiasi pemilik kedai kopi BCD mengatakan rencana tersebut berisiko mendorong perdagangan obat-obatan ringan ke jalanan.

"Ganja adalah produk populer yang dinikmati orang di seluruh dunia," katanya kepada kantor berita ANP Belanda. “Orang ingin menghisap ganja mereka. Jika itu tidak bisa terjadi di kedai kopi, maka mereka akan membelinya di jalan. ”

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU