Bantah Berikan Ancaman Mati pada Donald Trump, Iran: Cara Pengecut Itu Mereka yang Gunakan
Kompas dunia | 3 Januari 2021, 09:22 WIBTEHERAN, KOMPAS.TV - Iran membantah Presiden Hassan Rouhani bakal menghabisi Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Hal itu disebut sebagagai tindakan balasan yang diyakini bakal dilakukan Iran atas pembunuhan pemimpin Garda Revolusi Iran, Jenderal Qassem Soleimani.
Sebelumnya, Washington Times telah salah mengutip pernyataan Rohani terkait ancaman mati pada Trump.
Baca Juga: Kelompok yang Diduga Islam Militan Serang Dua Desa di Niger, 79 Orang Terbunuh
Padahal seperti dikutip Tehran Times Rouhani menegaskan kehidupan politik Trump yang akan berakhir karena telah memusuhi Iran.
Kementerian Luar Negeri Iran menegaskan bahwa kabar tersebut merupakan berita bohong.
“Kepengecutan dalam membunuh pemimpin negara lain adalah ciri khas AS dan Israel, bukan Iran,” cuit Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh di Twitter.
“@WashTimes seharusnya lebih tahu dibandingkan mempublikasikan #FakeNews dan menyebarkan kefanatikan anti-Iran, meskipun telah menampilkan konten berbayar oleh sekte teroris MeK. Pembaca Anda berhak mendapatkan yang lebih baik,” katanya.
Baca Juga: Serangan Rudal di Bandara Aden, PM Yaman: Usaha Menghancurkan Pemerintahan
Hal yang sama diungkapkan oleh Deputi Kepala Staf Kepresidenan, untuk Komunikasi dan Informasi, Alireza Moezzi.
Menurutnya Presiden Rouhani tak akan melakukan ancaman dengan menghilangkan nyawa pejabat asing.
“Mengancam nyawa mitra asingnya berada di bawah martabat Presiden Iran. Tidak seperti rezim AS, Iran tak mengancam, juga tak membunuh para pemimpin asing,” katanya.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV