> >

Kanselir Jerman: Tahun 2020 Merupakan Tahun Tersulit Selama 15 Tahun Menjabat

Kompas dunia | 31 Desember 2020, 08:36 WIB
Kanselir Jerman Angela Merkel dalam pidato menyambut tahun baru yang disiarkan televisi, Rabu (30/12/2020). (Sumber: Associated Press)

BERLIN, KOMPAS.TV – Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan, tahun 2020 merupakan tahun paling sulit dari 15 tahun kepemimpinannya. Hal ini ia sampaikan Merkel dalam pidato tahun barunya, Rabu (30/12/2020). Namun menurutnya, dimulainya vaksinasi Covid-19 menimbulkan harapan baru untuk menatap tahun 2021.

Merkel terlihat emosional ketika menyampaikan pidato akhir tahun ini, sebuah ekspresi yang jarang ia tunjukkan sebelumnya. Ia mengatakan, pada tahun 2008 ia telah mengarahkan Jerman dan Uni Eropa untuk melalui krisis keuangan. Satu tahun kemudian, Uni Eropa harus menghadapai krisis utang Yunani. Kemudian lima tahun lalu ia menghadapi krisis migran.

Baca Juga: Jerman Prioritaskan Vaksin Corona untuk Warga Lansia

“Izinkan saya memberi tahu Anda kesimpulan saya secara pribadi: dalam sembilan bulan yang akan datang pemilihan parlemen akan berlangsung dan saya tidak akan mencalonkan diri lagi. Oleh karena itu, hari ini kemungkinan besar merupakan terakhir kali saya dapat menyampaikan sebuah pesan selamat Tahun Baru untuk Anda,” ujar Merkel seperti dikutip dari Reuters.

 “Saya pikir tidak berlebihan ketika saya berkata, tidak pernah dalam 15 tahun terakhir kami menemukan tahun yang begitu berat dan tidak pernah kami menantikan tahun yang baru dengan begitu banyak berharap," tambahnya.

Merkel dinilai berhasil mengelola pandemi gelombang pertama karena dipandu oleh penasihat ilmiahnya. Namun dalam menghadapi gelombang kedua, dia menghadapi banyak kritikan.

Baca Juga: Pemerintah Jerman Minta Maaf Soal Staf Kedubes Datang ke Markas FPI

Negara dengan ekonomi terbesar di Eropa ini akan mengadakan pemilu pada bulan September mendatang. Partai Merkel diperkirakan akan memenangkan sebagian besar kursi di parlemen. Namun dia kemungkinan akan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada salah satu dari tiga pria yang bersaing untuk memimpin partai Christian Democratic Union (CDU).

"Saya hanya bisa membayangkan betapa pahitnya perasaan orang-orang terkasih yang berduka karena kehilangan anggota keluarga akibat corona, atau orang-orang yang harus berjuang melawan dampak penyakit, ketika virus itu diperdebatkan dan disangkal oleh beberapa orang yang tidak memiliki harapan," kata Merkel.

“Teori konspirasi tidak hanya salah dan berbahaya, tapi juga sinis dan kejam. Saya juga akan divaksinasi saat giliran saya tiba," ujarnya.

Baca Juga: Ratusan Tentara Jerman Uji Coba Vaksinasi Bagi Manula

Masa jabatan keempat dan terakhir Merkel ditandai oleh ketidakpuasan di kalangan konservatif setelah kalah dalam pemilihan daerah. Keputusannya untuk menyambut lebih dari satu juta pencari suaka pada tahun 2015, dituding sebagai penyebab kekalahan partainya dalam pemilihan daerah.

Kemunduran dalam pemungutan suara regional tahun 2018, mendorong Merkel untuk tidak kembali maju untuk masa jabatan kelima. Namun jika pembentukan koalisi berlarut-larut setelah bulan Desember, Merkel akan tetap menjabat sebagai kanselir sementara sampai pemerintahan baru terbentuk.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU