Jurnalis Warga di China Dipenjara Karena Selidiki Virus Corona di Wuhan
Kompas dunia | 29 Desember 2020, 07:36 WIBBaca Juga: Militer Rusia & China Melakukan Patroli Udara Gabungan Melintasi Laut Jepang
Seperti dikutip dari BBC, Zhang hilang pada 14 Mei lalu. Satu hari kemudian, terungkap bahwa dia telah ditahan oleh polisi di Shanghai, jauhnya lebih dari 640km dari tempat semula ia diduga hilang.
Dia secara resmi didakwa pada awal November. Dalam lembar dakwaan, tertulis tuduhan bahwa ia mengirim informasi palsu melalui teks, video dan media lain melalui beberapa platform seperti WeChat, Twitter dan YouTube.
Dia juga dituduh menerima wawancara dengan media asing dan menyebarkan informasi tentang virus di Wuhan. Dalam lembar dakwaan tertulis rekomendasi untuk memberikan hukuman penjara selama empat sampai lima tahun kepadanya.
Sebagai protes terhadap penangkapannya, Zhang melakukan mogok makan dan dikatakan dalam kondisi kesehatan yang sangat buruk.
Baca Juga: Dicurigai Membahayakan Keamanan Nasional, Pemerintah China Konfirmasi Penahanan Staf Bloomberg
Zhang Keke, yang juga seorang pengacara untuk Zhang, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ketika dia mengunjunginya pada awal Desember, Zhang mengatakan kepadanya bahwa dia dicekok makan secara paksa melalui selang makanan. Zhang juga mengatakan dia menderita sakit kepala, pusing dan sakit perut.
"Tertahan 24 jam sehari, dia membutuhkan bantuan untuk pergi ke kamar mandi, dan dia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Dia merasa lelah secara psikologis, seperti setiap hari adalah siksaan,” ujar pengacaranya.
Pengacara tersebut telah mengajukan penundaan persidangan mengingat kondisi kesehatan Zhang. Zhang sebelumnya juga pernah ditahan pada 2019 karena menyuarakan dukungan untuk aktivis di Hong Kong.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV