Sempat Ditutup saat Lockdown, Masjid di Athena Diizinkan Dibuka saat Liburan Natal
Kompas dunia | 28 Desember 2020, 13:10 WIBATHENA, KOMPAS.TV - Masjid di Athena akhirnya diizinkan tetap dibuka saat liburan Natal dan menjelang tahun baru.
Masjid pertama di Ibu Kota Yunani tersebut dibukan pada September lalu, namun kemudian dipaksa untuk ditutup karena lockdown akibat Covid-19.
Relaksasi atas lockdown yang dilakukan secara nasional membuat Gereja Ortodoks bisa menjalankan Misa saat hari Natal.
Baca Juga: Tembak Mati Tiga Orang di Area Bowling, Tentara AS Ini Didakwa Lakukan Pembunuhan
Hal itu membuat masjid pun bisa beroperasi. Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Masalah Agama, Giorgos Kalantzis.
“Kami memutuskan tanpa adanya diskriminasi, bahwa semua tempat ibadah bisa dibuka dan digunakan selama pengunjung dibatasi menjadi 25 orang,” katanya kepada The Guardian.
Masjid di Athena tersebut merupakan yang pertama sejak kependudukan Kesultanan Ottoman 200 tahun lalu.
Baca Juga: Dokter yang Dulu Melawan Nazi Meninggal Covid-19
Kepastian dibukanya Masjid saat natal disambut baik oleh Imam Masjid, Mohammed Sissi Zaki.
“Ketika kami akhirnya buka di awal November, hanya bertahan selama lima hari dan hanya satu Salat Jumat. Setelah lockdown, ini menjadi berhak yang besar,” katanya.
Baca Juga: Donald Trump Akhirnya Tanda Tangani Paket Bantuan Covid-19 Senilai 900 Miliar Dollar AS
“Ini sebuah kebahagiaan yang besar, penuh kepuasaan dan kelegaan, bahwa kami semua bisa datang ke sini,” tutur pria berusia 55 tahun tersebut.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh penggiat Hak Asasi Manusia (HAM), Dimitris Christopoulos.
“Ini bukan hanya mengenai HAM, tetapi juga kebebasan beragama dari ribuan muslim,” ujarnya.
Baca Juga: Rusia Diduga Kembangkan Virus Ebola sebagai Senjata Biologi
“Ini tentang memikirkan dan menemukan kembali identitas Yunani dalam semua warna dan kerumitannya, yang mencakup 400 tahun pemerintahan Ottoman,” tambah Christopoulos.
Pembukaan Masjid tersebut sempat diwarnai dengan unjuk rasa dan kecaman dari Gereja Ortodoks Yunani.
Kemarahan itu datang dari kaum nasionalis yang masih mengasosiasikan Islam dengan pendudukan oleh negara asing.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV