Rusia Diduga Kembangkan Virus Ebola sebagai Senjata Biologi
Kompas dunia | 28 Desember 2020, 11:10 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Ilmuwan Rusia diduga tengah mengembangkan senjata biologi yang melibatkan virus Ebola dan Marburg.
Pogram pengembangan ini senjata biologi ini diketahui memiliki nama sandi Toledo.
Mereka juga disebut berhubungan dengan penyerangan Novichok kepada Alexei Navalny yang dilakukan agen intelijen Rusia (FSB).
Baca Juga: Dokter yang Dulu Melawan Nazi Meninggal Covid-19
Nama sandi Toledo itu berhubungan dengan virus flu pada 1918 di Toledo, Ohio, Amerika Serikat (AS), atau wabah mematikan pada kota di Spanyol yang memiliki nama sama di 1958.
Seperti dilaporkan Mirror, seorang sumber yang mantan intelijen militer Rusia mengungkapkan adanya penggunaan virus Ebola dan Marburg pada program senjata biologi terseut.
Kedua virus itu bisa menyebabkan penyakit menular yang menyebabkan kegagalan organ dan pendarahan internal.
Baca Juga: Rumah Sakit untuk Covid-19 di Mesir Terbakar, 7 Pasien Tewas
Wabah Ebola sendiri sempat menjadi teror di Afrika yang menyebabkan ribuan kematian.
“Rusia dan Inggris memiliki laboratorium untuk mempelajari cara bertahan melawan senjata seperti Novichok,” ujar sumber tersebut dikutip dari Daily Star .
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV