> >

Republik Afrika Tengah Kian Membara, Tiga Tentara Perdamaian PBB Terbunuh

Kompas dunia | 26 Desember 2020, 16:34 WIB
Tentara Perdamaian PBB (Sumber: AP Photo)

Apalagi, Presiden Afrika Tengah, Faustin Archange Touadera menuduh pendahulunya, Francois Bozize berusaha menciptaan kudera dengan grup pemberontak.

Bozize yang dilarang mencoalonkan diri dalam pemilihan dan berada di bawah sanksi PBB, membantah tuduhan tersebut

Situasi tersebut membuat tingkat kekerasan di negara itu juga semakin meningkat.

Baca Juga: Penggemar Elon Musk, Bocah 7 Tahun Ini Gemparkan Uganda dengan Kemampuan Terbangkan Pesawat

Badan Internasional mengungkapkan 55.000 orang harus melarikan diri dari rumahnya di Republik Afrika Tengah karena hal itu.

Selain itu, juga ada peningkatan serangan kepada operasi kemanusiaan di negara tersebut.

Pihak pemberontak sendiri menegaskan telah membatalkan tiga hari gencatan senjata karena serangan pasukan pemerintah.

Baca Juga: Akhirnya Neverland Milik Michael Jackson Terjual Setelah Diskon Rp 1 Triliun

Sedangkan Pemerintah Republik Afrika Barat menolak gencatan senjata, menyebutkan bukan peristiewa yang tak dihormati pemberontak.

Kelompok pemberontak telah merebut beberapa kota yang dekat dengan Ibu Kota, Bangui, serta kerap bentrok dengan pasukan pemerintah dan melakukan penjarahan properti.

PBB mengungkapkan saat ini pasukannya tengah bekerja untuk mencegah adanya blokade.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU