Armada Kapal Induk China Bergerak Ke Laut China Selatan
Kompas dunia | 21 Desember 2020, 16:00 WIBSejak itu, Shandong telah berhasil menyelesaikan tugas-tugas seperti lepas landas dan pendaratan pesawat berbasis kapal induk serta penggunaan senjatanya, kata angkatan laut China.
"Kemampuan tempur dan sistem formasi terus ditingkatkan dalam pelatihan eksperimental," tambahnya, mengacu pada kelompok kapal perang yang menyertai Shandong.
China telah bekerja untuk meningkatkan kemampuan operasi kapal induknya, tetapi memiliki pengalaman yang lebih sedikit dibandingkan dengan Amerika Serikat, yang mengoperasikan kelompok tempur kapal induk terintegrasi dengan banyak kapal selama beberapa dekade.
Penugasan Shandong tahun lalu oleh Presiden China Xi Jinping menggarisbawahi kebangkitan negara itu sebagai kekuatan angkatan laut regional pada saat ketegangan dengan AS dan lainnya terkait perdagangan, Taiwan, dan Laut China Selatan.
Baca Juga: Strategis dan Potensial, Laut China Selatan Jadi Incaran
Ini adalah kapal induk China kedua yang bertugas setelah Liaoning, yang awalnya dibeli sebagai lambung dari Ukraina dan seluruhnya telah diperbarui.
Keduanya didasarkan pada desain Soviet dengan dek penerbangan gaya "lompat ski" untuk lepas landas dibanding dek datar yang digunakan oleh kapal induk AS yang jauh lebih besar.
Ini didukung oleh pembangkit listrik turbin uap berbahan bakar minyak konvensional, dibandingkan dengan bahan bakar nuklir yang digunakan kapal induk dan kapal selam Amerika.
China terlihat berusaha untuk mengambil alih AS sebagai kekuatan angkatan laut yang dominan di Asia dan telah memiliki angkatan laut terbesar di dunia dalam hal jumlah kapal.
Beijing mengatakan kapal induk diperlukan untuk melindungi garis pantai dan rute perdagangannya, dan juga dipandang untuk mendukung klaim mereka atas Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan Laut Cina Selatan.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV