Lagi, Para Bandit Nigeria Menculik Puluhan Pelajar Pesantren
Kompas dunia | 20 Desember 2020, 22:20 WIBMAIDUGURI, KOMPAS.TV – Kelompok bersenjata di Nigeria kembali melakukan aksinya. Setelah menculik lebih dari 300 pelajar laki-laki di Provinsi Katsina, mereka kembali menculik lebih dari 80 pelajar pesantren di provinsi yang sama Sabtu malam (19/12). Namun, setelah melalui baku tembak sengit, tentara Nigeria berhasil membebaskan para korban penculikan dengan selamat.
Aksi penculikan yang berhasil digagalkan itu terjadi kurang dari dua hari setelah pembebasan 344 pelajar laki-laki yang sebelumnya diculik di kawasan yang sama pada 11 Desember lalu. Kedua insiden penculikan tersebut membuat kondisi Nigeria utara yang tidak aman menjadi sorotan.
Baca Juga: Para Orang Tua di Nigeria Marah dan Gelisah Menanti Kabar Anak-Anak Mereka Yang Diculik Boko Haram
Percobaan penculikan pada Sabtu malam lalu terjadi di Dandume, sekitar 64 kilometer dari Kankara, kota yang menjadi lokasi penculikan para pelajar sebelumnya.
Juru bicara kepolisian Katsina, Gambo Isa, mengatakan pada Minggu pagi, para penjahat telah menculik 4 orang dan mencuri selusin sapi saat mereka berpapasan dengan rombongan para pelajar yang tengah dalam perjalanan pulang ke rumah mereka. Pihak kepolisian yang dibantu komunitas bela diri setempat akhirnya berhasil membebaskan para pelajar setelah melalui pertempuran yang sengit.
“Tim kepolisian berhasil mengusir para penjahat dan menyelamatkan 84 korban penculikan dan mengembalikan 12 sapi yang stres,” tutur Isa dalam sebuah pernyataan. “Tim masih terus menyisir area tersebut untuk menangkap para penjahat yang terluka dan mencari mayat mereka.”
Baca Juga: Kelompok Militan Boko Haram Lakukan Pembantaian, 43 Petani Dibunuh
Dandume, sebuah kawasan di utara perbatasan Provinsi Kaduna, menurut para warga memang kerap menjadi lokasi aksi kejahatan dan penculikan.
“Buat sebagian besar dari kami, Dandume jadi kawasan terlarang karena tingkat kriminalitas yang tinggi dan tidak aman karena banyak penjahat berkeliaran,” ujar Saidu Lawal, seorang pejabat lokal seperti dikutip dari Associated Press, Minggu (20/12).
Baca Juga: Sekolah Diserang Gerombolan Bersenjata, Ratusan Murid Ditakutkan Menghilang
“Meskipun pemerintah telah berupaya membuka kawasan ini dengan membangun jalan yang menghubungkan pedalaman Dandume dengan kota-kota di sekitarnya, aksi kejahatan tetap terjadi,” kata Lawal. “Dalam beberapa kejadian, para penjahat bahkan memblokir jalan raya Dandume – Sabuwa untuk menyerang para pelancong. Inilah yang menyebabkan banyak orang kemudian memilih untuk tidak menggunakan rute baru ini.”
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV