> >

Sempat Ingin Dihancurkan Kim Jong-Un, Kawasan Wisata Ini Bakal Jadi Tempat Rekreasi Internasional

Kompas dunia | 20 Desember 2020, 14:04 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri acara pembukaan pabrik pupuk, di sebuah wilayah di utara Ibu Kota, Pyongyang. Kantor Berita Korea Utara (KNCA) merilis foto tersebut. (Sumber: KCNA via Reuters )

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Kawasan wisata mewah Gunung Kumgang di Korea Utara dikabarkan bakal dibangun kembali untuk dijadikan kawasan rekreasi internasional.

Rencana tersebut hanya selang setahun setelah Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un memerintahkan gedung kompleks wisata itu dihancurkan.

Sebelumnya kompleks wisata tersebut merupakan simbol kerja sama ekonomi antara Korea Selatan dan Korea Utara.

Baca Juga: Dicurigai Alami Gejala Covid-19 di Pesawat, Seorang Pria Meninggal saat Mendarat Darurat

Kawasan itu dibangun oleh Perusahaan besar Korea Selatan, Hyundai Asan dan menjadi kawasan penggunungan di Korea Utara yang menarik banyak wisatawan dari Korea Selatan.

Namun, tahun lalu Kim Jong-un mengutuk keras pembangunan yang dilakukan oleh Korea Selatan di wilayahnya.

Dia pun mengungkapkan kawasan wisata tersebut mengganggu mata dan menyebut fasilitas tersebut lusuh.

Baca Juga: Serangan Siber ke AS, Menlu Mike Pompeo Salahkan Rusia

Kim Jong-un juga menilai bagunan itu seperti tenda darurat di daerah yang dilanda bencana. Oleh sebab itu dia meminta agar bangunan tersebut segera dibongkar.

Namun seperti dikutip The Strait Times dari KCNA, Perdana Menteri Korea Utara, Kim Tok Hun menegaskan perlunya dibangun lokasi turis dengan cara mereka sendiri.

Dia pun mengungkapkan bakal mengubah Gunung Kumgang menjadi resor budaya yang membuat iri seluruh dunia.

Kim Tok Hun juga menyerukan rencana membuat daerah itu menjadi resor wisata internasional yang modern dan inklusif.

Baca Juga: Setelah Viral Dirinya Penggal Burung Hantu, Wanita Ini Ditembak Mati

Lokasi itu sebelumnya memang cukup ramai akan turis, sebelum akhirnya Korea Selatan melarang untuk berwisata ke sana.

Hal itu disebabkan oleh penembakan turis Korea Selatan hingga mati oleh prajurit Korea Utara pada 2008.

Turis itu dikabarkan pergi berjalan-jalan ke lokasi yang tak diizinkan oleh pihak Utara.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU