Anggrek Paling Jelek di Dunia Ditemukan
Kompas dunia | 17 Desember 2020, 23:16 WIBLONDON, KOMPAS TV - Anggrek paling jelek di dunia, jamur payung ditemukan di Bandara Heathrow, dan semak bersisik yang aneh, berada di puncak spesies baru yang dinamai oleh ilmuwan Royal Botanic Gardens di Kew, Inggris, tahun ini.
Seperti dilaporkan New Scientist, peneliti mengatakan 156 tanaman dan jamur baru menggarisbawahi keragaman yang menakjubkan dari spesies yang masih bisa ditemukan, dan berpotensi menjadi tanaman pangan baru, obat-obatan, serta menjadi favorit mereka yang hobi berkebun.
Salah satunya adalah tumbuhan morning glory, yang umbinya manis berwarna ungu dan sudah dimakan oleh penduduk lokal di pegunungan Andes Peru.
Gastrodia agnicellus disebut sebagai anggrek paling jelek di dunia oleh Royal Botanic Gardens, di Kew Inggris.
Anggrek biasanya dipandang sebagai bunga yang indah berwarna warni, namun spesies yang baru ditemukan di Madagaskar ini, wah, jauh dari cantik.
Baca Juga: Berkah Usaha Pohon Anggrek Di Masa Pandemi
Anggrek itu, Gastrodia agnicellus, ditemukan awal tahun ini di bawah dedaunan yang terbentang di dasar hutan Madagaskar. Anggrek kecil berwarna coklat ini tidak memiliki daun, menghabiskan waktunya di bawah tanah, dan hanya muncul untuk berbuah dan menyebarkan bibitnya.
Anggrek itu tetap berada di bawah tanah yang lembab, dan muncul hanya untuk berbunga, tetapi memiliki "wangi yang kuat seperti mawar kesturi," tutur para peneliti.
"Di tahun yang sulit ini, sangat senang melihat ilmu mycologi dan botani terus berjalan, dengan hasil sebuah daftar spesies dahsyat yang baru diberi nama," tutur Martin Cheek, seorang peneliti Royal Botanical Garden.
"Ada beberapa temuan menakjubkan, yang mana masing-masing memiliki kualitas keunikan sendiri-sendiri dan memiliki potensi untuk kemanusiaan,"
Baca Juga: Inspiratif!!! Pria dari Kota Batu Ini Sukses Budidaya Anggrek Hingga Mendunia
"Saya yakin ibunya (anggrek itu) menganggap si anggrek sangat cantik," tutur Johan Hermans sang penemu anggrek yang bekerja di Royal Botanic Gardens.
Herman mengatakan, nama "agnicellus" berasal dari kata latin yang berarti "domba kecil" karena anggrek itu memiliiki akar yang berbonggol dan berbulu seperti wool, "Dengan sedikit imajinasi, kamu bisa melihat lidah domba di dalam bunga itu.
Seperti anggrek lainnya, spesies ini adalah tumbuhan perennial, yang artinya bisa hidup bertahun-tahun dan memiliki hubungan simbiotik dengan jamur.
Sementara anggrek lain bergantung pada jamur untuk mendapat makanan pada awal kehidupan mereka, Gastrodia agnicellus tidak memiliki sel untuk fotosintesis,sehingga bergantung pada jamur itu seumur hidupnya.
Hermans menduga anggreknya berbau sangit, "sebagaimana kebanyakan daun yang terlihat membusuk biasanya berbau busuk untuk mengundang serangga agar bisa berpolinasi dan membantu reproduksi, Anggrek itu sangat pintar beradaptasi," kata Hermans, jadi mereka punya cara yang unik untuk bertahan.
Spesies baru ini ditemukan di wilayah kecil terpencil di Madagaskar, dan diduga anggrek terjelek di dunia itu makin menurun jumlahnya akibat perluasan pertanian dan berbagai peristiwa kebakaran. Gastrodia agnicellus masuk klasifikasi tumbuhan yang terancam keberadaannya.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV