> >

Bocah Ini Sempat Kelaparan Karena Dituduh Penyihir, Kondisinya Sekarang Mengejutkan

Kompas dunia | 17 Desember 2020, 21:21 WIB
Hope bersama pemimpin Yayasan Amal DINNodhjael yang mengasuhnya, Anja Ringgren Loven (Sumber: Anja Ringgren Lovén/SWN)

ABUJA, KOMPAS.TV - Seorang bocah bernama Hope sempat membuat kegemparan pada 2016, karena foto dirinya yang memprihatinkan.

Hope ditemukan oleh pendiri Yayasan Amal DINNodhjael, Anja Ringgren Loven, di sebuah jalanan di Eket, Nigeria.

Saat itu, Hope dalam keadaan kurus kering, kelaparan dan ditelantarkan oleh kedua orang tuanya karena tuduhan penyihir difoto mendapatkan minum dari Anja.

Baca Juga: Tenggelam dan Tewaskan 20 Penumpang, Misteri Kapal Ini Terungkap 250 Tahun Kemudian

Foto tersebut membuat banyak orang di seluruh dunia merasa kaget. Anja pun kala itu langsung menyelamatkannya.

“Kondisi Hope sangat buruk ketika kami menyelamatkannya. Dia mengalami malnutrisi dan mengalami sejumlah penyakit,” tutur Anja dilansir dari Mirror.

“Pada dua pekan pertama dirinya di rumah sakit, kondisinya kritis. Kami tak tahu apakah dia bisa selamat,” tambahnya.

Baca Juga: Bukan Harta Karun, Malah Kokain Senilai Rp1,1 Triliun yang Ditemukan di Kapal Terdampar Ini

Sejak itu, Hope diasuh dan dididik oleh Yayasan, Dia kini telah menunjukkan perubahan yang drastis dan mengejutkan.

“Hope sangat sehat dan suka pergi ke sekolah. Dia sangat pintar dan hasratnya adalah seni dan ingin menjadi lebih kreatif.” Kata Anja.

“Dia sangat bertalenta di seni dan banyak lukisannya yang telah dijual. Kami memanggilnya Picasso kecil kami,” tambahnya.

Hope sendiri tak pernah lagi bertemu orang tuanya setelah menelantarkan dia.

Pihak yayasan juga tak mampu melacak kerabatnya. Anja pun mengungkapkan Hope saat ini sudah bisa melihat fotonya ketika ditemukan.

Baca Juga: Dua Orang Utan Sumatera Diselamatkan di Thailand dan Sekarang Pulang ke Indonesia

“Dia terkadang melihatnya dan tersebut dengan bangga. Tetapi saya tahu, ini bukan mengenai kebanggaan. Anak-anak lahir dengan kemampuan memaafkan,” ujarnya.

“Anak-anak lahir tanpa prasangka. Saat mereka diajari apa yang harus dipikirkan dan bukannya bagaimana harus berpikir, kita telah gagal sebagai masyarakat,” tambah Anja.

Tuduhan sebagai sihir, seperti yang dialami Hope, biasanya dikarenakan adanya anggota keluarga yang meninggal atau sakit.

Baca Juga: Lomba Balap Unta Resmi Jadi Warisan Budaya Dunia UNESCO

Bahkan juga karena masalah kegagalan pertanian, masalah pekerjaan dan kemandulan. Anak-anak biasanya menjadi kambing hitam dan disebut seagai penyihir.

Anja dan timna telah menyelamatkan lebih dari 300 anak-anak dan saat ini dia mengasuh 76 anak-anak di pusat pengasuhan anak-anak terbesar di Afrika Barat.

Di antaranya adalah gadis berusia 9 tahun yang disiksa, mengalami kekerasan seksual dan bahkan dikubur hidup-hidup.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU