Pelantikan Biden Akan Dilaksanakan dengan Megah, Namun Mengikuti Protokol Kesehatan
Kompas dunia | 16 Desember 2020, 03:49 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden AS terpilih Kamala Harris, akan mengambil sumpah jabatan mereka di luar gedung Capitol. Rencana pelantikan akan berusaha tetap dilaksanakan dengan megah, sambil mematuhi protokol Covid-19.
Tim Biden merilis beberapa detail untuk acara pelantikan yang akan digelar pada Selasa, 20 Januari mendatang.
Meskipun vaksin Covid-19 telah diluncurkan di AS pada minggu ini, namun sebagian besar masyarakat baru bisa menggunakannya dalam beberapa bulan lagi. Oleh karena itu, tim Biden mengimbau para pendukungnya untuk tidak datang ke Washington, D.C. untuk menghadiri pelantikan presiden dan wapres.
Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Ucapkan Selamat Kepada Joe Biden
“Upacara akan sangat terbatas dan parade yang biasanya diselenggarakan akan ditata ulang,” kata komite pelantikan Biden dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari the Associated Press
Biden mengatakan bahwa parade raksasa di Pennsylvania Avenue tidak akan mungkin diselenggarakan, meskipun terdapat stand besar yang sedang dibangun di depan Gedung Putih.
Komite pelantikan menyebutkan, setelah upacara pelantikan, Biden akan menyampaikan pidato pengukuhan yang menjabarkan visinya untuk meredam virus corona, membangun kembali AS yang lebih baik dan menyatukan seluruh negara.
Panitia mengumumkan bahwa Dr. David Kessler, mantan komisaris Food and Drug Administration (FDA), telah ditunjuk sebagai kepala penasihat medis untuk pelantikan tersebut.
Baca Juga: Joe Biden Resmi Dipastikan Menang Pemilihan Presiden Amerika Serikat
"Pandemi terus memberikan dampak kesehatan masyarakat yang signifikan di seluruh negeri. Kami meminta warga Amerika untuk berpartisipasi dalam acara pengukuhan dari rumah untuk melindungi diri, keluarga, teman, dan komunitas mereka,” ujar Kessler.
"Saya pikir Anda akan melihat sesuatu yang lebih mirip dengan konvensi daripada pelantikan biasa," kata Biden pekan lalu.
Kekhawatiran akan penyebaran Covid-19 juga membuat tamu VIP harus dibatasi. Biasanya dalam acara pelantikan presiden, terdapat sekitar 1.600 tamu VIP yang diundang. Hingga kini belum ada keputusan, berapa jumlah tamu VIP yang hadir, tetapi penyelenggara berusaha membatasi jumlahnya.
Paige Waltz, juru bicara komite kongres gabungan yang bertugas mengawasi acara tersebut, mengatakan bahwa anggota parlemen sedang mempertimbangkan untuk mewajibkan tes Covid-19 bagi siapapun yang akan duduk di dekat presiden terpilih.
“Tujuan kami adalah untuk menciptakan pelantikan yang membuat orang tetap aman, menghormati tradisi besar Kepresidenan, dan menampilkan visi baru Amerika dari pemerintahan Biden-Harris untuk warga negara yang inklusif, setara, dan bersatu,” ujar Tony Allen, CEO dari komite pelantikan Biden.
Baca Juga: Menhan Kulit Hitam Pilihan Biden Memicu Kontroversi
Pada acara pelantikan presiden sebelumnya, biasanya juga diadakan makan siang dengan anggota Kongres atau acara minum teh dengan mantan presiden yang akan meninggalkan jabatannya. Namun pada pelantikan Biden, belum diketahui apakah tradisi ini akan tetap dilakukan.
Selain itu, hingga kini belum diketahui apakah Donald Trump akan menghadiri acara pelantikan Biden sebagai presiden baru AS. Trump hingga kini belum memberikan konfirmasi apakah ia akan mengahadiri acara tersebut.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV