Imigran Hadapi Risiko Mematikan Musim Dingin, Uni Eropa Desak Bosnia Segera Ambil Tindakan
Kompas dunia | 11 Desember 2020, 00:44 WIBVELIKA KLADUSA, KOMPAS.TV – Sungguh tak terbayangkan rasanya hidup dalam pelarian selama lebih dari setahun. Dua keluarga berjalan kaki dari Afghanistan hingga menembus kawasan hutan di Velika Kladusa, perbatan Bosnia-Herzegovina. Tujuan mereka satu: memulai hidup baru di tanah Jerman.
Malika dan suaminya, Mohammed, juga Alia dan Ahmed, disertai anak-anak mereka, berjalan kaki dari Baglan dan Kabul, Afghanistan, demi menghindari peperangan yang berkecamuk di negara mereka. Sudah lebih dari setahun mereka hidup dalam pelarian. Anak-anak mereka, yang seluruhnya berjumlah 6 anak, kini sudah berusia 3 hingga 11 tahun.
Baca Juga: Kapal Jerman Selamatkan Imigran di Tengah Laut Mediterania.
Rabu pagi (9/12), mereka berangkat dari kota Velika Kladusa di Bosnia. Seperti para imigran lainnya, mereka menempuh rute pegunungan yang terjal dan licin yang tersembunyi di bagian barat-daya Bosnia menuju Kroasia, negara Uni Eropa.
Mereka beruntung, meski musim dingin mulai mendera, cuaca cukup kering hingga mereka dapat melintasi kawasan hutan dengan selamat. Saat malam tiba, mereka menghabiskan malam di sebuah rumah yang terbengkalai.
Sehari setelahnya, pada Kamis (10/12), mereka akhirnya mencapai perbatasan Kroasia setelah melintasi hutan dan ladang di tengah kabut dan cuaca yang dingin. Tak ada satu pun sosok polisi Kroasia yang terlihat saat mereka menerobos pagar perbatasan. Meski lelah, namun senyum tetap terkembang di bibir mereka seiring harapan yang membuncah dalam dada mereka: mencapai tanah Jerman untuk memulai hidup baru di sana.
Dari Kroasia, mereka akan melanjutkan perjalanan menuju Italia.
Perjalanan mereka menggambarkan perjuangan ribuan imigran lain yang berupaya mencari kehidupan yang lebih baik dari negara mereka. Namun, perjalanan mereka kini menghadapi risiko mematikan seiring datangnya musim dingin.
Uni Eropa Desak Bosnia Ambil Tindakan Selamatkan Imigran
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV