> >

Rusia Gelar Latihan Nuklir Strategis

Kompas dunia | 10 Desember 2020, 00:52 WIB
Sebuah peluru kendali diluncurkan Rusia di Fasilitas Militer Plesetsk, bagian dari latihan kekuatan nuklir strategis Rusia (Sumber: Russian Defense Ministry Press Service via AP)


MOSKOW, KOMPAS TV – Militer Rusia hari Rabu (09/12/2020) seperti dilaporkan Associated Press melaksanakan latihan menyeluruh dari kekuatan nuklirnya, yang termasuk latihan peluncuran peluru kendali.

Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip Associated Press menyatakan, manuver dalam latihan militer itu termasuk uji peluncuran peluru kendali balistik antar benua dari kapal selam nuklir Karelia di Laut Barents.

Dalam latihan tersebut juga dilakukan peluncuran peluru kendali balistik antar benua yang berbasis di daratan dari fasilitas Plesetsk, Barat Laut Rusia. Uji peluncuran rudal jelajah juga dilakukan oleh pesawat pengebom strategis Tu-160 dan Tu-95.

Rusia dilaporkan telah memperluas latihan militernya beberapa tahun terakhir di tengah ketegangan dengan Barat, menyusul merosotnya hubungan pasca perang dingin akibat aneksasi Rusia atas Semenanjung Krimea di Ukraina.

Baca Juga: Menlu Retno: Ada 3 Poin Penting Soal Penghapusan Total Senjata Nuklir

Latihan perang ini dilakukan hanya kurang dari dua bulan sebelum berakhirnya Traktat Pengendalian Senjata AS – Rusia START, yang akan berakhir awal Februari nanti. Moskow dan Washington telah mendiskusikan kemungkinan perpanjangan traktat tersebut, namun hingga saat ini masih terdapat banyak perbedaan antara kedua negara.

Traktat START yang baru ditandatangani tahun 2010 oleh Presiden AS saat itu, Barack Obama dan Presiden Rusia saat itu, Dmitry Medvedev.

Traktat itu mewajibkan setiap negara membatasi kepemilikan maksimal sebanyak 1,550 hulu ledak nuklir, dan mewajibkan setiap negara maksimal menggelar 700 peluru kendali dan pesawat pengebom strategis.

Selain itu Traktat tersebut mewajibkan pemeriksaan dan inspeksi lapangan untuk verifikasi kepatuhan atas traktat yang ditandatangani kedua negara.

Baca Juga: Rusia Lakukan Uji Coba Misil di Luar Angkasa, Inggris dan AS Ketar-Ketir

Personil Kapal Selam Nuklir Karelia dalam latihan militer strategis Rusia 09 Desember 2020 (Sumber: Russian Defense Ministry Press Service via AP)

Setelah Moskow dan Washington mundur dari Traktat Senjata Nuklir Jarak Menengah yang dibuat tahun 1987, saat ini New START adalah satu-satunya kesepakatan pengendalian senjata nuklir yang berlaku antara kedua negara.

Pengamat Pengendalian Senjata Nuklir melihat kadaluarsanya traktat ini akan menghilangkan pengawasan atas kekuatan nuklir AS dan Rusia, dan merupakan sebuah pukulan bagi stabilitas dunia.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU