> >

Inilah Keberhasilan Misi Ruang Angkasa Hayabusa2 Milik Jepang

Kompas dunia | 7 Desember 2020, 23:52 WIB
Yuichi Tsuda, kiri, Manajer Proyek Hayabusa2 Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), and Hitoshi Kuninaka, Direktur Jenderal ISAS/JAXA (Sumber: JAXA via AP)

Penelitian Jepang atas asteroid mungkin dapat menyumbang dalam pengembangan sumber daya dan pencarian jalan untuk melindungi Bumi dari tabrakan dengan meteorit besar, tutur Hitoshi Kuninaka, wakil presiden JAXA seperti dilaporkan Associated Press.

Foto Asteroid Ryugu yang diambil wahana luar angkasa Hayabusa2 milik Jepang (Sumber: JAXA via AP)

APA ISI KAPSUL YANG BERHASIL MENDARAT?

Kapsul berbentuk wajan itu berukuran diameter 40cm, berisi sampel tanah yang diambil di dua lokasi berbeda dari asteroid Ryugu. Diperkirakan beberapa unsur gas akan berada dalam sampel tersebut.

Analisa dan ekstraksi gas rencananya akan dilaksanakan pada pemeriksaan awal di sebuah laboratorium di Australia, tempat mendaratnya kapsul Hayabusa2.

Kapsul dan isinya rencananya akan kembali ke Jepang Selasa (08/12/2020) nanti dan akan dibawa ke pusat penelitian JAXA di Sagamihara, dekat ibukota Tokyo.

Kapsul Hayabusa2 yang berisi sampel asteroid Ryugu setelah mendarat di pedalaman Australia (Sumber: JAXA via AP)

APA YANG BISA DIPEROLEH DARI SAMPEL ASTEROID?

Ilmuwan mengatakan, sampel terutama yang berasal dari bawah tanah asteroid, memiliki data berusia 4.6 miliar tahun yang tidak terpengaruh radiasi tata surya dan berbagai faktor lingkungan lain.

Peneliti dilaporkan sangat tertarik mempelajari materi organik di dalam sampel tersebut untuk mempelajari bagaimana materi itu bisa berkelana di tata surya, dan bilamana atau bagaimana isi sampel itu terkait dengan kehidupan di Bumi.

Presiden JAXA Hiroshi Yamakawa mengatakan, dia yakin hasil analisa sampel dapat membantu menjelaskan asal mula tata suraya dan bagaimana air membantu membawa kehidupan di Bumi.

Sampel yang dibawa dari Ryugu juga dapat menjelaskan sejarah tumbukan maupun sejarah suhu dari sampel itu.

Setelah satu tahun, sebagian sampel akan dibagi ke NASA dan ilmuwan internasional lain. Sekitar 40% dari sampel akan disimpan untuk penelitian di masa depan.

Manajer misi JAXA Makoto Yoshikawa mengatakan, hanya 0.1 gram sampel asteroid cukup untuk melaksanakan riset, walau Makoto mengatakan, kalo lebih dari 0.1 gram tentu akan lebih baik.

Kapsul Hayabusa2 berisi sampel bawah permukaan asteroid Ryugu (Sumber: JAXA via AP)

KENAPA HAYABUSA HEBOH DI JEPANG?

Hayabusa2 adalah penerus misi Hayabusa yang diluncurkan Jepang tahun 2003. Setelah serangkaian kegagalan teknis, Hayabusa membawa pulang sampel dari asteroid lain, Itokawa, pada tahun 2010.

Wahana luar angkasa itu terbakar dan gagal masuk kembali ke bumi namun kapsul berisi sampelnya berhasil mendarat.

Banyak orang Jepang kagum atas kembalinya wahana Hayabusa pertama, yang dipandang sebagai keajaiban melihat berbagai kesulitan yang dialami wahana tersebut. Misi JAXA berikutnya ke Venus dan Mars juga gagal.

Tim Hayabusa2 kemudian menggunakan seluruh pelajaran penting dari kegagalan-kegagalan sebelumnya untuk mencapai kesuksesan yang 100 kali lebih baik dari sempurna. Beberapa orang yang menyaksikan menitikkan airmata haru saat melihat kapsul itu masuk ke atmosfir lalu terbakar menjadi bola api.

Kapsul Hayabusa2 saat memasuki atmosfir Bumi di atas pedalaman Australia (Sumber: JAXA via AP)

APA KELANJUTANNYA?

Setelah sekitar satu jam setelah melepaskan kapsul pada ketinggian 220,000 kilometer dari Bumi, Hayabusa2 kembali merantau ke asteroid yang lebih kecil bernama 1998KY26 untuk mengerjakan misi yang lain.

Pengembaraan kali ini akan memakan waktu 11 tahun waktu Bumi hanya untuk satu kali jalan, dengan misi mempelajari kemungkinan cara dan jalan untuk mencegah meteorit besar menabrak Bumi.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU