Uni Eropa Kutuk Pembunuhan Pemuda Palestina oleh Tentara Israel
Kompas dunia | 6 Desember 2020, 11:51 WIBRAMALLAH, KOMPAS.TV - Pembunuhan terhadap pemuda Palestina oleh tentara Israel di Tepi Barat dikutuk oleh delegasi Uni Eropa untuk Palestina.
Delegasi tersebut mengungkapkan bahwa pembunuhan tersebut merupakan kejahatan peran dan meminta agar investigasi dilakukan atas insiden itu.
Insiden itu terjadi pada saat unjuk rasa melawan pendudukan Israel atas desa Al-Mughayyir di dekar Ramallah, Jumat (4/6/2020).
Baca Juga: Kapsul Luar Angkasa Jepang Bawa Pulang Batu Alien, Ini Yang Bisa Dipelajari
Saat itu, Ali Abu Aliya yang masih berusia 14 tahun ditembak di perutnya oleh tentara Israel.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, Ali akhirnya meninggal di rumah sakit.
“Anak-anak harus menikmati perlindungan khusus di bawah hukum internasional. Harus berapa banyak lagi anak-anak Palestina menjadi sasaran penggunaan kekuatan mematikan yang berlebihan dari pasukan keamanan Israel?” cuit delegasi tersebut di Twitter seperti dilansir dari Al-Jazeera.
Baca Juga: Berusaha Hindari Penjara, Pengedar Narkoba Ini Palsukan Kematian dengan Foto Penyiksaan Dirinya
“Insiden mengejutkan ini harus diselidiki dengan cepat dan dengan investigasi penuh oleh otoritas Israel demi membawa pelakunya ke pengadilan,” tambahnya.
Para pelayat membawa jenazah remaja itu untuk dikuburkan, Sabtu (11/6/2020), dan membungkusnya dengan bendera Palestina.
Baca Juga: Keponakan Trump Sebut Pamannya Kejam dan Pengkhianat
Mereka melewati jalan di Ramallah dan Al Mughyyir sambil meneriakkan pujian untuk Ali Abu Alia.
“Dengan darah dan jiwa, kami akan menebus Anda, martir,” tutur para pelayat.
Kematian Ali Abu Alia membuat pihak Palestina menegaskan bakal melakukan pembalasan.
Baca Juga: Belum Legowo, Trump Paksa Gubernur Georgia Ubah Hasil Pemilihan Presiden AS
Juru bicara Fatah, Osama Al-Qawasmi menegaskan rakyat Palestina harus bertindak atas kematian sang remaja dengan bersatu secara nasional.
Sementara itu, Hamas menegaskan kematian Ali Abu Alia sebagai kejahatan sebenarnya dari tentara penjajahan. Mereka juga menegaskan Israel harus dituntut.
“Kami menegaskan perlunya kembali ke consensus nasional tentang pilihan untuk melawan pendudukan, menanggapi kejahatan pendudukan dan menghentikan peningkatan serangan para pemukim,” bunyi pernyataan Hamas.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV